Bangun Masjid, Polwan Polri Ingin Perdamaian Terwujud di Sudan

Bangun Masjid, Polwan Polri Ingin Perdamaian Terwujud di Sudan
Bripka Dewi berfoto di depan Masjid di Sudan. Foto/Okezone

HARIANRIAU.CO - Berjarak ribuan kilometer dengan keluarga, tidak membuat Bripka Dewi Suryani kesepian, di tanah hitam, Darfur – Sudan, demikian arti dari nama tempat ia ditugaskan atas nama perdamaian dunia.

Dikutip harianriau dari laman okezone.com, seorang polisi wanita yang telah bertugas 9 bulan pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID (United Nations - African Union Hybrid Operation in Darfur). Ini merupakan penugasan ke-2 kalinya bagi Dewi di Negara yang sama, sebelumnya di tahun 2014 ia ditugaskan di wilayah Sector Central.

Di tahun 2018, Dewi mendapatkan kepercayaan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk kembali bertugas sebagai Individual Police Officer (IPO), panggilan tugas ini mengharuskan Dewi untuk meninggalkan keluarganya, 3 orang anak dengan usia antara 8 sampai 12 tahun harus ia titipkan kepada keluarga besarnya dan ia juga harus meninggalkan untuk sementara tugasnya di Polda Sumatra Barat, demikian rilis yang diterima, Minggu (4/11/2018).

Setelah mendapatkan Pre Deployment Training (PDT) yang diselenggarakan oleh Divisi Hubungan Internasional Polri, Satuan kerja Polri yang memiliki tugas pokok dalam bidang hubungan dan kerjasama internasional yang dikepalai oleh Irjen Pol. Drs. H.S. Maltha.

Foto/Okezone

Selama kurang lebih 3 minggu, Dewi bersama beberapa rekannya melaksanakan kegiatan di antaranya pelatihan mengemudi, pengenalan misi PBB dan United Nations Core Value, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi dan simulasi kerja di ruangan CPX (Command Post Excercise) yang berpusat di Puslat Multi Fungsi Polri Cikeas, Bogor, tahapan ini harus dilalui oleh seluruh anggota Polri yang terpilih sebelum melaksanakan tugas pada misi pemeliharaan perdamaian PBB dan pada tanggal 28 Januari 2018, Dewi beserta 8 orang anggota Polri lainnya diberangkatkan oleh Kepala Biro Misi Internasional Polri Brigjen Pol. Krishna Murti, SIK, M.Si untuk menuju daerah tugas.

Pada misi yang ke-2 ini, Dewi ditugaskan di daerah Shangil Tobaya, 45 menit perjalanan menggunakan helikopter dari El Fasher yang merupakan pusat komando misi UNAMID, sebagai seorang muslim, ia turut merasakan bagaimana kesulitan masyarakat di tempatnya bertugas dalam melaksanakan ibadah, seperti diketahui, mayoritas masyarakat Sudan merupakan pemeluk agama Islam.

Foto/Okezone

Dewi memiliki keinginan untuk membangun sebuah masjid dengan maksud memudahkan masyarakat beribadah dan berkumpul dalam satu tempat untuk saling komunikasi, dengan mereka berkumpul dan berkomunikasi dalam kegiatan dan tempat yang baik (ibadah).

“Semoga dapat meminimalisir perselisihan yang akan muncul yang biasanya dimulai dari kesalahpahaman, tokoh agama setempat memberikan nama masjid ini, masjid Ar Rahman, sesuai dengan namanya, semoga masjid ini dapat memberikan rahmat dan kasih sayang sehingga dapat terwujud perdamaian untuk masyarakat di wilayah ini, pungkas Dewi.

Halaman :

Berita Lainnya

Index