Andriana Yubelia Noven Bersemayam dengan Busana Rancangan Sendiri

Andriana Yubelia Noven Bersemayam dengan Busana Rancangan Sendiri
Jenazah Andriana Yubelia Noven Cahya saat disemayamkan di Gereja Santo Petrus Cianjur

HARIANRIAU.CO - Andriana Yubelia Noven Cahya ternyata disemayamkan dengan mengenakan busana rancanangannya sendiri. Siswi SMK Baranangsiang di menjadi korban pembunuhan di sebuah gang sepi di Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor, sepulang sekolah.

Dikutip harianriau dari laman pojoksatu, sebelum dimakamkan di Bandung, anak sulung pasangan Yohanes Donbosco Wijanarko (43) dan Fitri Satarianti (40) itu lebih dulu disemayamkan di Gereja Santo Petrus, Jalan Siliwangi, Cianjur.

Di dalam peti mati berwarna putih, jenazah gadis yang bercita-cita menjadi seorang designer itu bersemayam.

Yang cukup mengharukan, Andriana disemayamkan dengan mengenakan busana berwarna dominan ungu yang dibalut dengan kain pasmina.

Kain pasmina bermotif batik bunga abu-abu itu menutup bagian dadanya. Sedangkan kain putih bersih menutupo bagian kakinya.

“Itu busana desainnya sendiri. Semua, mulai dari gambar sampai jadi,” ujar Rini (30), salah satu tante Andriana.

Rini mengaku, kematian gadis yang oleh keluarganya disapa Nten itu cukup menyesakkan.

“Apalagi sampai ditusuk gitu. Semua anggota keluarga merasa kehilangan,” tuturnya.

Rini menyebut, Andriana selama ini dikenal gadis periang, ramah dan suka menghibur. Selain itu, Andriana juga dikenal suka membantu orang lain serta taat beribadah.

“Kita disini memiliki panggilan kesayangan yaitu Nten,” bebernya.

Lebih lanjut, Rini mengungkap pertemuan terakhir Andriana dengan keluarganya terjadi pada Natal beberapa waktu lalu.

Saat itu, Andriana merayakan Natal bersama keluarga besar kakeknya di Gang Warga Sari RT 1/RW 13, Kelurahan Sawahgede, Cianjur.

Tak ada firasat apapun yang dirasakan keluarga, tak ada cerita apapun mengenai hubungannya dengan seorang pria.

Namun, lanjut Rini, kakak dari Cahya (13) ini sesekali pernah berkata sedang menaruh hati terhadap seseorang.

“Tapi kita enggak tahu siapa laki-laki yang dimaksud,” jelasnya.

Andriana memilih sekolah di Bogor karena merasa cocok dan ingin belajar untuk mandiri.

Selain itu melihat sekolah yang memiliki kerjasama yang luas dengan butik-butik.

Sebelumnya, siswi yang memiliki hobi bernyanyi ini tinggal di asrama sekolah. Hingga akhirnya memutuskan untuk tinggal di kost.

“Saya pernah pertama kali ke Bogor untuk mengantar ke sekolahnya untuk daftar dan tinggal di asrama, untuk memilih tinggal di kost sepertinya itu keinginan untuk lebih mandiri,” paparnya.

Atas peristiwa yang menimpa Andriana itu, pihak keluarga berharap agar kepolisian bisa secepatnya menangkap pelaku.

“Sangat kehilangan, kami sekeluarga berharap pelaku segera tertangkap,” lirinya.

Halaman :

#Pembunuhan Siswi SMK

Index

Berita Lainnya

Index