Melestarikan Permainan Tradisional Gasing

Melestarikan Permainan Tradisional Gasing

HARIANRIAU.CO - Permainan Gasing tentu tidak asing kita dengar namun makin jarang jadi pilihan permainan anak-anak zaman sekarang. Namun, salah satu ragam permainan tradisional Indonesia ini ternyata masih populer di salah satu daerah di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Permainan tradisional gasing dijumpai masih populer di Kelurahan Seberang Tembilahan, Kecamatan Tembilahan. Permainan ini dimainkan oleh masyarakat setempat mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

Melihat kondisi ini tentunya perlu adanya apresiasi salah satunya ikut serta melestarikan permainan tersebut sebagai upaya meminimalisir kepunahan berbagai ragam permainan tradisional di tengah perkembangan zaman seperti sekarang ini.

Ketua RT 03 RW 05 Kelurahan Seberang Tembilahan, M Arsyad saat dijumpai di rumahnya, Minggu mengaku, permainan gasing masih sering dimainkan oleh anak-anak di sana, terlebih saat hari libur sekolah. Gasing juga menjadi andalan dan sering diperlombakan pada momen-momen tertentu seperti memeriahkan peringatan hari kemerdekaan RI.

Permainan gasing dimainkan dengan cara berkelompok menggunakan tali yang dibuat dari serat nenas, panjang tali gasing dibuat berbeda-beda, tergantung dari keinginan pemilik gasing.Dalam satu kelompok permainan gasing terdiri atas tiga orang dengan sebutan raja, mentri dan prajurit.

Salah seorang pengrajin gasing Masroni (26) mengatakan dalam satu hari dirinya mampu menghasilkan 10 buah gasing. Untuk satu buah gasing dibadrol dengan harga Rp 30-50 perbuah.

"Satu buah pembuatan gasing biasa memakan waktu 1 jam," ucap Masroni.

Gasing yang diperkirakan merupakan permainan tertua ini terbuat dari kayu bakau dan kempas. Proses pembuatannya sendiri menggunakan mesin bubut.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai nelayan ini menambahkan, saat pesanan banyak dirinya harus keluar daerah untuk mencari kayu sebagai bahan baku pembuatan gasing.

"Kita cari kayunya di TJ Baru, Kecamatan Tanah Merah, biasanya membutuhkan waktu satu hari untuk mengumpulkan kayu," jelas Masroni.

Halaman :

Berita Lainnya

Index