Protes Wanita yang Dilarang Naik Kereta Karena Pakai Makeup Gotik

Protes Wanita yang Dilarang Naik Kereta Karena Pakai Makeup Gotik
Foto: Weibo

HARIANRIAU.CO - Selain busana, kebebasan berekspresi juga sering ditunjukkan melalui gaya makeup. Di China, banyak wanita menerapkan gaya riasan gotik yang juga selaras dengan busana mereka. Belakangan hal tersebut menimbulkan masalah di sebuah stasiun kereta. Seorang wanita dilarang masuk kereta dan diminta menghapus riasannya yang dianggap bermasalah. 

Beberapa waktu lalu sebuah postingan dari seorang wanita di media sosial Weibo jadi viral. Wanita tersebut mengaku diminta seorang staf subway Guangzhou di daerah selatan China untuk menghapus makeup jika ingin naik kereta. Petugas itu mengatakan jika riasannya 'problematis dan sangat jelek'. Hal tersebut dikarenakan ia bergaya dan berdandan gotik yang bagi sebagian orang memang menyeramkan. Tidak merasa melakukan kesalahan, wanita itu pun mengeluh dalam unggahannya.

"Sebagai seorang warga China, aku berharap bisa menggunakan wadah yang relatif publik ini untuk menantang pihak berwajib. Hukum apa yang membuat kalian bisa menghentikan dan membuang waktuku? Jika kamu bisa menyatakan satu saja aku bersedia untuk membayar banner untuk digantung di stasiun yang berbunyi 'Orang yang menggunakan pakaian lolita gotik tidak diperkenankan menaiki subway," tulisnya di Weibo.

Wanita tersebut sekaligus mengunggah dua foto untuk menunjukkan tampilan riasannya. Dalam gambar itu ia memang terlihat menerapkan makeup gotik yang tidak biasa diterapkan di keseharian. Wanita tersebut tampak memakai eyeshadow bernuansa silver dengan pengaplikasikan eyeliner hitam yang cukup tebal. Ia juga memakai lipstik berwarna hitam yang semakin menonjolkan kesan gotik.

Setelah mengunggah protes yang sudah dibagikan lebih dari 5 ribu kali tersebut, sejumlah wanita yang juga hobi berdandan gotik pun menunjukkan dukungan mereka. Di Weibo, ratusan wanita memposting selfie dengan wajah yang dirias ala gotik dengan tanda pagar #ASelfieForTheGuangzhouMetro. Beberapa juga sekaligus menyatakan protes mereka terhadap sikap petugas subway itu. 

"Aku punya banyak pengalaman menyeramkan di subway, tapi aku tidak pernah membuat anak kecil merasa takut," kata Chunmeng Dingzhi. "Aku bukan pembunuh, orang yang suka merusak, aku tidak merokok atau meludah di publik, aku hanya suka dress gotik," tambah Sansen Chenww. "Sekarang 2019, wanita punya hak untuk menentukan gaya rambut dan makeup mereka sendiri, mereka tidak perlu persetujuan orang lain," kata Qin-2Y.

Dikutip harianriau.co dari laman detik.com, Dandanan gotik memang bukan sesuatu yang baru di China. Budaya tersebut masuk ke Negeri Tiongkok sebagai salah satu import budaya Jepang, gaya fashion Lolita. Beragam situs belanja fashion di sana pun mulai banyak menyediakan busana bergaya gotik. Sebagian orang memakainya untuk cosplay tapi ada juga yang menampilkannya di keseharian. Di China sendiri warganya memang dilarang untuk tampil serupa atau menikmati budaya dari negara lain. 

Sebelumnya dilaporkan ada dua wanita yang juga mengalami insiden yang sama di stasiun kereta. Untuk kejadian kali ini pun pihak subway Guangzhou menyatakan perminta maaf kepada wanita tersebut atas momen yang menyebabkan ketidaknyaman.

Halaman :

Berita Lainnya

Index