Personil TNI/Polri Diterjunkan Atasi Kerusuhan Massa

Personil TNI/Polri Diterjunkan Atasi Kerusuhan Massa
Simulasi pengendalian pengamanan massa di Halaman Kantor Gubernur Riau, Jumat (22/3)

HARIANRIAU.CO - Usai digelarnya apel gelar pasukan serentak dalam rangka kesiapan pengamanan kampanye terbuka dan pengamanan jelang pemungutan suara Pemilu 2019, dilaksanakan simulasi pengendalian pengamanan massa bertikai karena tak puas atas hasil Pemilu, Jumat (22/3).

Simulasi yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Riau ini, langsung disaksikan Gubernur Riau H Syamsuar, Kapolda Riau Irjen Pol Eko Widodo Prihastopo, Danrem 031/WB Muhammad Fadjar, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma Ronny Irianto Moningka, Kasatpol PP Riau Zainal Z.

Ada pun dari simulasi itu digambarkan bagaimana ratusan massa dari kubu bertikai pada kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, berlangsung ricuh. Tidak hanya dari massa dari Kota Pekanbaru, tetapi dari luar ibu kota provinsi juga berdatangan.

Suasana tak terkendali, mulai keributan dan pembakaran karena tak puas atas hasil Pemilu yang dianggap curang. Pasukan Pengendalian Massa (Dalmas) dari Sabhara kepolisian resort Kota Pekanbaru pun harus ekstra keras mengendalikan suasana yang sudah panas. 

Karena massa terus berdatangan, kericuhan pun semakin tak teredam. Pasukan anti huru hara pun didatangan untuk mengamankan suasana. Water cannon (penyemprot air) untuk membubarkan massa juga disiapkan. 

Namun bukannya massa takut, sebaliknya melalui oratornya tetap meminta bertahan serta melawan aparat. Kericuhan pun tak terhindarkan. Peringatan beberapa kali harus dikeluarkan hingga tembakan melumpuhkan pun dilakukan.

Kericuhan terus terjadi, hingga kembali diterjunkan personil gabungan dari Brimob Polda Riau bersama TNI. Personil yang dilengkapi senjata ini pun lalu melaksanakan kewajibannya menghalau massa. Sempat ada perlawanan, namun akhirnya bisa diatasi. 

Beberapa orang dari pihak massa dinyatakan menjadi korban. Kemudian tim ambulancediturunkan untuk membawa korban ke rumah sakit. Beberapa saat setelah massa berhasil diredam, tim negoisasi kemudian kembali bertemu dengan pemimpin kelompok massa. Lalu kemudian disepakati untuk meninggalkan lokasi. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index