Suka Duka Menikah dengan Orang Arab

Suka Duka Menikah dengan Orang Arab
Ilustrasi (Foto: Alaraby)

HARIANRIAU.CO - Menikah dengan Arab itu sulit atau tidak? Pasti akan ada sebuah pertanyaan yang hadir dalam benak kalian.

Seperti kisah yang diceritakan dalam sebuah akun Youtube @QABAJAHFAMILY dalam menjawab kisah suka duka menikah dengan orang Arab.

Sebelum melangsungkan pernikahan, kedua mempelai melakukan taaruf, taaruf yang dimaksudkan dalam negara Arab itu berarti pengenalan keluarga, kemudian satu sama lain harus saling suka. Tapi tidak ada yang salah dalam arti taaruf di mana laki-laki datang terus mengajak menikah.

Dikutip harianriau dari laman okezone.com, dalam saat sedang melakukan taaruf bukan berarti tidak boleh bertemu satu sama lain dan saling berkomunikasi. Kedua calon tersebut tetap boleh bertemu walaupun dengan hubungan jarak jauh atau Long Distance Relationship (LDR) hanya untuk berkomunikasi saja.

Apa sih suka duka menikah dengan orang Arab?

Adaptasi

Sama dengan orang Indonesia atau dari bangsa mana pun, akan diajarkan cara beradaptasi dengan lingkungan dan di tempat tinggal yang baru. Setiap orang memiliki sifat yang berbeda, ada yang cepat dan ada juga yang lambat dengan adaptasi.

Sifat dan kebiasaan

Kalau menurut orang, menikah dengan orang luar negeri jauh lebih romantis dan care. Itu semua tergantung orang-orangnya, jadi tidak bisa mendefinisikan sama semua satu sama lain karena setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda.

Jangan terbawa arus

Karena perbedaan adat yang jauh, jangan terbawa arus karena suatu perbedaan. Cobalah banyak ngomong dengan keluarga.

Jauh lebih mudah

Untuk menikah dengan orang Arab jauh lebih mudah karena tidak banyak basa basi. Karena di Arab tidak susah untuk menikah dalam adat dan istiadatnya.

Jangan terlalu keras

Jangan terlalu keras dalam berbicara dan memaksakan dengan pasangan dikarenakan perbedaan, maka kita harus mengikuti pelan-pelan.

Jadi menikah dengan orang Arab tidak banyak yang berbeda dengan menikah dengan orang Indonesia. Mungkin hanya perbedaan adat dan istiadat saja yang menjadi berbeda. Tetapi jangan jadikan perbedaan itu menjadi sebuah halangan untuk membangun rumah tangga dan menikah, jangan mudah terpengaruhi oleh omongan orang karena kita yang menjalaninya dan kita yang mengetahui sifat dari pasangan kita sendiri.

Halaman :

Berita Lainnya

Index