Gubri: Jauhi Narkoba dan Paham Radikalisme

Gubri: Jauhi Narkoba dan Paham Radikalisme
Foto bersama Kadispora Riau Doni Aprialdi, Rektor Unilak Hj Hasnati, para Wakil Rektor lingkup Unilak, dan Narasumber seminar.

HARIANRIAU.CO - Gerakan membangun masyarakat Indonesia Madani adalah suatu gerakan yang tepat untuk menjadikan bangsa ini segera meraih cita-citanya. Konsep ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru, bangsa Indonesia telah memiliki dan melaksanakan hal itu sejak dahulu.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi dalam sambutan diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau Doni Aprialdi saat membuka kegiatan Seminar Kebangsaan dengan tema 'Membangun Generasi Muda Berkarakter Madani untuk Mencegah Narkoba dan Radikalisme', Kamis (22/8/2019) di aula Perpustakaan Universaitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru.

"Konsep itu merupakan buah pemikiran dari pemimpin sebagai tokoh-tokoh bangsa dari berbagai unsur masyarakat. Generasi Madani adalah generasi yang beradab dalam membangun,  menjalani dan memaknai kehidupannya. Dengan hal itu kita diharapkan generasi muda kita akan jauh dan menghindari paham radikalisme dan narkoba," sebutnya.

Dikatakan Gubri dalam acara yang diadakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unilak tersebut bahwa melalui kegiatan ini diharapkan akan mampu memberi pemahaman dan pandangan yang luas bagi generasi muda Riau, khususnya para peserta seminar akan bahaya Narkoba dan Radikalisme.

Karena itu Ia mengajak generasi muda untuk bisa secara bersama-sama memerangi dan menjauhi penyalahgunaan Narkoba dan paham Radikalisme, sebagai bentuk peningkatan rasa nasionalisme. 

Karena masalah Narkoba sudah menjadi persoalan global dan seluruh dunia, di Indonesia sudah tahap mengkuatirkan, mulai anak anak, dewasa, orang tua, bahkan peredaran sudah sampai ke pelosok desa desa. Ini harus di tangani secara bersama dan bisa mengancam kondisi ketahanan suatu bangsa.

"Salah satu upaya dibuat satgas pemberantasan Narkoba di Riau yang melibatkan Pemprov Riau, Polda TNI, dan pihak terkait, ini salah satu upaya agar mampu mengatasi peredaran narkoba di Riau," ujar Doni.

Karena itu, Dia berpesan kepada peserta seminar untuk dapat mengikutinya dengan serius, dan ilmu yang diperoleh hendaknya bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

"Karena itu kami berharap agar peserta bisa mengikuti kegiatan ini dengan serius, mengingat betapa pentingnya acara ini, dengan harapan dapat membantu aparat penegak hukum dan pemerintah dalam mencegah dan menghindari paham radikalisme dan penyalahgunaan Narkoba. Mari jadikan paham radikalisme dan narkoba sebagai musuh utama bangsa yang harus dihindari," pungkasnya.

Sementara Ketua Pelaksana Seminar Putra Amphu, menyebut kalau Negeri Lancang Kuning Provinsi Riau termasuk nomor 5 pengguna narkoba terbesar di Indonesia, atas dasar itu Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unilak berinisiatif membuat kegiatan ini.

"Terimakasih kepada Rektor, Pemprov Riau, Pemko Pekanbaru dan berbagai pihak laiannya yang telah mendukung dan ikut mensuksekan kegiatan ini, karena seminar ini menurut kami sangat penting bagi generasi muda, untuk memahami tentang Narkoba dan radikalisme," tutupnya. 
 
Kegiatan ini diikuti sekitar 400 peserta yang berasal dari  perwakilan sekolah diantaranya SMA Taruna, SMA Muhammadiyah 1, SMAN 16, SMA Budi luhur, SMK Hasanah Pekanbaru. (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index