Cara Pandang Dalam Pahami Perbedaan Sebabkan Radikalisme

Cara Pandang Dalam Pahami Perbedaan Sebabkan Radikalisme

HARIANRIAU.CO - Cara pandang yang salah dalam memahami perbedaan misalnya dalam konteks agama menjadi penyebab terjadinya paham radikalisme, terorisme dan intoleransi di kehidupan masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kerukunan Umat Beragama Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Riau, Rudi Hartono saat mengisi materi seminar pentingnya idealisme, bela negara dan anti radikalisme bagi mahasiswa sebagai agent of change. Sekaligus kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru di kampus Akademi John Paul II Pekanbaru.

Sebut Rudi, salah satu penyebab yang paling mendasar adalah sikap individu yang enggan bergaul dan menutup diri dari masyarakat, sehingga menyebabkan pemikiran seseorang tidak berkembang.

"Makanya perlu bergaul, jadi tahu di mana perbedaan yang membuat kita bersatu," ungkapnya, Selasa (27/8).

Rudi menambahkan, semakin luas pergaulan seseorang maka semakin terbuka sikap dan pemikirannya terhadap perbedaan baik itu perbedaan suku, agama, ras, bahasa, budaya, dan lainnya.

Banyaknya masyarakat yang merasa agamanya paling benar sehingga menyalahkan agama lain yang tidak sesuai dengan keyakinannya.

"Padahal sejatinya, tidak ada agama yang mengajarkan kejahatan, permusuhan dan perilaku menyimpang lainnya, semua agama untuk kebaikan. Namun, penganutnya yang sering menyalah artikan, maka perlu memahami perbedaan," ujarnya.

Tambahnya, setiap individu terutama mahasiswa perlu menanamkan sikap terbuka terhadap perbedaan, sering berdiskusi atau berbagi informasi dengan orang lain serta dekat dengan lingkungan tempat tinggal merupakan solusi untuk menjauhi sikap intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Sering-sering berbagi ilmu, bertukar pikiran, maka perlahan-lahan pemahaman adanya perbedaan diantara satu sama lain akan hilang dengan sendirinya dan tidak aman muncul sikap intoleransi, radikalisme maupun terorisme dalam kehidupan bermasyarakat," ucapnya.  (MCR)

Halaman :

Berita Lainnya

Index