Kemenkominfo Sosialisasikan IGRS untuk Remaja Tingkat SMP di Pekanbaru

Kemenkominfo Sosialisasikan IGRS untuk Remaja Tingkat SMP di Pekanbaru

HARIANRIAU.CO - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI bekerjasama dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau mensosialisasikan Indonesia Game Rating System (IGRS) untuk tingkat SMP di Pekanbaru.

Promosi IGRS ini dalam rangka menggalakkan kanal rating usia pada video game yang berlangsung di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 Pekanbaru, Jalan Ronggowarsito Pekanbaru, Kamis (12/9).

Dalam sosialisasi ini turut hadir, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau Yogi Getri, perwakilan Kemenkominfo RI Luat Sihombing, perwakilan komunitas isu literasi digital NXG Indonesia Khema Andreas, Kepala Sekolah SMPN 13 Pekanbaru Zurdianto, serta orang tua dan majelis guru beberapa SMP di Pekanbaru.

Perwakilan Kemenkominfo RI sekaligus pembicara, Luat Sihombing menjelaskan bahwa melalui sosialisasi ini diharapkan membuka wawasan baik itu para guru, murid dan orang tua tentang bahaya video game serta cara meminimalisir kecanduan terhadap gawai.

Laut Sihombing mengatakan, saat ini dunia memang berada pada fase digital. Menurutnya melarang anak untuk tidak menggunakan smartphone adalah salah satu tindakan yang salah, namun pengawasan dan peran orang tua sangat penting dalam mengawasi anak-anak ketika bermain handphone.

"Tidak bisa kita paksakan untuk bermain seperti zaman dulu, memang masanya sudah berubah. Tapi kembali lagi, bagaimana peran orang tua dalam mendidik dan memberikan pemahaman kepada anak untuk bijak menggunakan gawai," ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu upaya pencegahan dan pengawasan anak terhadap game online ialah melalui IGRS, game-game yang ada diklasifikasikan berdasarkan kategori usia.

"Sudah ada di PlayStore itu, tinggal kita lihat untuk usia berapa, kalau tidak sesuai usia jangan di download, kalau sudah terdownload hapus," ungkap Luat Sihombing.

Luat Sihombing berharap, melalui sosialisasi dapat memberikan pemahaman kepada seluruh peserta yang hadir bagaimana seharusnya menggunakan video game, bukan malah menutup diri untuk tidak memperbolehkan anak-anak bermain game.

"Tergantung kita menyikapi, anak boleh dikasih gawai sejak usia tiga tahun, tapi harus didampingi. Lihat gamenya apa, manfaatnya apa dan fungsi nya apa. Gunakan waktu dengan bijak, seimbangkan aktivitas fisik dengan digital," katanya.

sumber: mediacenter.riau.go.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index