Saat BJ Habibie Muda Sholat di dalam Gereja untuk Doakan Orangtua

Saat BJ Habibie Muda Sholat di dalam Gereja untuk Doakan Orangtua
BJ Habibie

HARIANRIAU.CO - Wafatnya Presiden RI ke-3, BJ Habibie, meninggalkan kesedihan yang mendalam di hati rakyat Indonesia. Dari suku, agama, daerah dan ras apa pun, semuanya ikut berduka atas meninggalnya BJ Habibie.

Kisah kehidupan pria berjuluk Mr. Crack itu pun banyak diburu untuk dijadikan sebagai inspirasi.

Selain kisah romantis bersama sang istri tercinta, Hasri Ainun Habibie, ada cerita menarik saat dia masih sangat muda. Cerita saat BJ Habibie muda menempuh pendidikan di Jerman dan terpaksa mengerjakan sholat di sebuah gereja.

Habibie menuturkan bahwa saat itu waktu sedang musim dingin dan mendekati Hari Natal. Dalam kondisi tersebut, dia malah kehabisan uang dan sangat rindu dengan orangtuanya.

Untuk mengobati rindu, Habibie bermaksud ingin mengerjakan sholat untuk mendoakan orangtuanya. Namun, di tempatnya belajar tidak ada satu pun masjid. Yang ada hanyalah gereja.

" Di tempat saya belajar, itu tidak ada masjid. Itu daerah Katolik, benar daerah Katolik. Gereja Protestan hanya satu, semua Katolik," kata Habibie.

Sholat di dalam Gereja
Karena tidak ada pilihan, Habibie yang saat itu berusia sekitar 17 tahun langsung masuk ke dalam salah satu gereja yang ada.

" Di depan gereja saya bilang, 'Tuhan, gedung ini dibuat oleh manusia yang cinta pada-Mu. Saya juga cinta pada-Mu Tuhan dan saya yakin hanya ada satu Tuhan yang Maha Esa," kata Habibie dalam sebuah wawancara yang diunggah akun Fimela Media tahun 2016.

Tidak Merasa Terganggu
Habibie mengaku tidak merasa terganggu dengan ornamen-ornamen yang di dalam gereja. Karena tujuannya hanya ingin sholat mendoakan orangtuanya.

" Perkenankanlah saya masuk ke ruangan ini dan berdoa pada-Mu, untuk orangtua saya dan kawan-kawan saya. Perkenankanlah."

"Saya Allahu Akbar"
Pria yang wafat di usia 83 tahun ini kemudian duduk di bangku paling belakang dan mengerjakan sholat di sana.

" Saya di bangku terakhir duduk, walau sini (perut) keroncongan, saya Allahu akbar (melakukan salat), begitu," katanya.

BJ Habibie dikenal sebagai sosok yang ramah dan tidak memilih dalam berteman. Dia dikenal dekat dengan Romo Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, tokoh Katolik yang akrab dipanggil Romo Mangun.

Romo Mangun pernah memberikan saran soal Timor Timur pada tahun 1998, saat BJ Habibie menjabat sebagai Presiden RI ke-3.

Sumber: Liputan6.com/dream.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index