Mendaftar ke PDIP, Nasrudin Bertekat Membangun Ekonomi Lintas Pesisir

Mendaftar ke PDIP, Nasrudin Bertekat Membangun Ekonomi Lintas Pesisir

HARIANRIAU.CO – Proses pilkada Rokan hilir 2020 sudah dimulai, hal itu ditandai dengan dilakukannya penjaringan. Secara aturan KPU memang belum mulai, tapi parpol telah mulainya. Demikian dikatakan Mantan Ketua DPRD Rohil H. Nasrudin Hasan, saat pengembalian berkas pencalonan Bupati Rohil ke kantor PDIP, Jum'at (20/9/2019).

Menurut Nasrudin, duduk di pemerintahan jangan terlalu lama kurang baik, justru perlu penyegaran, diperkuat dengan mengikuti proses demokrasi.

Dia mencontohkan, bahwa Wakil Bupati sekarang dari orang partai, begitu H. Annas Maamun pernah menjadi Bupati bahkan Gubernur Riau, "Saya maju karena PDIP membuka peluang untuk mendaftarkan diri", ujarnya.

Dijelaskan mantan Ketua DPRD Rohil ini, Penjaringan tidak ada masalah melalui mekanisme proses tahapan awal pengambilan fomulir, bahkan hari ini pengembalian berkas calon. "Kita mengikuti penjaringan yang memilki mekanisme, mulai dari peryataan diikuti sesuai dengan mekanisme partai, jangan sampai ada cita-cita jika tidak masuk dalam jalur bisa menjadi sebuah angan- angan", imbuhnya.

Dikatanya, kalau PDIP menetapkan dirinya masuk dalam proses demokrasi, akan menjadi tanggung jawab besar untuk memenangkannya, dirinya sudah siap. Untuk itu, seandai tidak, tidak akan berkecil hati mungkin itulah terbaik buat PDIP.

Misi kedepan pasti semua orang menginginkan yang terbaik untuk daerah, namun kita selaku orang pesisir harus siap manfaatkan lintas batas, karena Rohil berbatasan dengan Selat Malaka, dengan sumber daya laut yang luas untuk kepentingan masyarakat pesisir.

Selama ini kita membangun ekonomi sebelah darat, sementara pemerintah pusat galakan untuk dibangun daerah-daerah pesisir, buktinya pemerintah pusat mengangkat pegawai dan dokter khusus untuk orang pesisir.

"Kenapa tidak kita manfaatkan produksi pertanian pesisir, tanaman keladi unggu, untuk pengiriman melalui pesisir Sinaboi, kenapa hanya melalui Dumai, ini contoh", tambahnya.

Sedangkan lintas pesisir dan lintas nasional dimanfaatkan guna kepentingan masyarakat, namun harus diurus kepusat agar barang produksi menjadi nilai tambah.

"Kenaikan nilai tambah, masyarakat nelayan dan petani diperkuat dengan ketahanan pangan, karena orang pesisir hidupnya hanya tergantung air pasang surut", ulas Nasrudin. 


Syofyan Rambah

Halaman :

Berita Lainnya

Index