Gempa 6 Skala Richter Yang Menerjang Italia Tembus 159 Korban Jiwa

Gempa 6 Skala Richter Yang Menerjang Italia Tembus 159 Korban Jiwa

HARIANRIAU.CO - Badan perlindungan sipil Italia mengatakan jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah tengah negara itu Rabu (24/8) kemarin telah mencapai 159 orang.

Angka ini diperkirakan akan terus meningkat karena masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Beberapa jam sebelumnya Perdana Menteri Italia Matteo Renzi menyebut jumlah korban jiwa 120 orang.

Hal tersebut disampaikan Renzi saat berada di Provinsi Rieti setelah mendatangi para petugas penyelamat dan korban selamat di kota Amatrice dan juga terbang di atas kota-kota yang hancur dekat kawasan Le Marche.

Dalam era penuh cobaan ini, kata perdana menteri, rakyat Italia menunjukkan semangat yang sebenarnya.

Renzi juga berterima kasih kepada para petugas penyelamat yang menggali reruntuhan, sebagian dengan tangan mereka, untuk mencari warga yang tertimbun rumah mereka.

"Tidak akan ada keluarga, kota, dan desa yang akan ditinggalkan sendirian," kata Renzi.

Seorang geologis di Polandia mengatakan gempa 6 skala Richter di Italia itu disebabkan oleh pergeseran lempeng bawah laut Afrika ke Eropa yang pelan namun pasti.

Jerzy Zaba, geologis dari Silesian University di Katowice, Polandia, mengatakan bagian depan lempeng Afrika yang pipih seperti mata kapak menekan Lempeng Eurasian di kawasan Laut Adriatic dan mengguncang area-area sekitarnya, seperti Pegunungan Apennine di Italia.

Tekanan yang terakumulasi mengakibatkan timbulnya guncangan mendadak di bawah tanah yang menciptakan gempa bumi, ujarnya.

Zaba menambahkan Lempeng Afrika ini bergerak ke arah utara dengan kecepatan 5 centimeter per tahun.

Para petugas penyelamat mengerahkan alat berat dan juga anjing pelacak ke zona gempa. Dapur umum dan tenda-tenda penampungan didirkan di kota-kota yang terkena dampak.

Mereka berhasil menyelamatkan puluhan orang, sembari berusaha menenangkan para korban lainnya yang masih terjebak reruntuhan untuk menunggu datangnya pertolongan.

 

Sumber : beritasatu

Halaman :

Berita Lainnya

Index