Kondisi Terkini Selat Panjang

Warga Ketakutan dan Pertokoan Tutup

Warga Ketakutan dan Pertokoan Tutup

HARIANRIAU.CO, MERANTI - Sejak  terjadinya bentrok antara polisi dengan ribuan massa pendemo di Mapolres Kepulauan Meranti, Riau, pada Kamis, 25 Agustus 2016 siang, mayoritas pertokoan dan kawasan bisnis di Kota Selatpanjang nyaris rata ditutup oleh pemiliknya.

Seperti dilansir Riausky, di seputaran jalan protokol di Selatpanjang, sejumlah minimarket pun ikut ditutup dan terlihat sepi. Tentunya hal ini berimbas terhadap kebutuhan dan melemahnya perekonomian masyarakat.

"Agak susah juga mau belanja, toko dan minimarket tutup karena adanya kejadian tadi siang," ungkap Yana salah seorang ibu rumah tangga di Selatpanjang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, meledaknya peristiwa berdarah di Selatpanjang buntut dari kasus pembunuhan anggota Polres Kepulauan Meranti Adil S Tambunan (31 th) oleh oknum honorer DPPKAD, Kamis dinihari.

Dimana, masyarakat merasa tidak puas hati atas kematian tersangka AP (24 th) warga Jalan Banglas, Selatpanjang, yang penuh keganjilan setelah berhasil diringkus aparat kepolisian pada Kamis dinihari sekitar 03.30 WIB. AP didapati meninggal setelah dibawa ke RSUD Kepulauan Meranti.

Meskipun Kamis pagi sudah dilakukan mediasi antara pihak Polres dengan keluarga tersangka AP bersama unsur pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat, di aula RSUD, namun masyarakat tetap tidak puas hati. Aksi protes ribuan warga pun berlanjut hingga ke Mapolres.

Aksi demo mulai memanas, kemarahan warga seakan tidak terbendung lagi. Bentrokan pun terjadi di Mapolres, sehingga berujung maut. Salah seorang warga pendemo seketika rebah ke tanah dan bersiram darah.

Diduga kuat, korban yang bernama Isrusli (45 th) warga Jalan Dorak, Selatpanjang tersebut tewas setelah bagian kepalanya disasar timah panah pihak kepolisian yang bentrok dengan massa di Mapolres Kepulauan Meranti.

Halaman :

#Meranti Mencekam

Index

Berita Lainnya

Index