Alasan Calon Mertua Jangan Takut Menerima Menantu Penggangguran

Alasan Calon Mertua Jangan Takut Menerima Menantu Penggangguran
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO - Menerima menantu untuk meminang anaknya merupakan hak serta kewajiban orang tua, biasanya orang tua meminta beberapa syarat kepada calon menantu agar bisa meminang putrinya sebagai istrinya kelak, biasanya beberapa orang tua mensyaratkan hal-hal yang bersifat materi terutama kekayaan serta pekerjaan, sebagian pria yang belum siap tentu akan merasa keberatan.

Bagi para calon mertua sebetulnya menerima seseorang untuk menjadi pasangan pernikahan anaknya merupakan hal yang wajib, karena hakekat hidup nantinya adalah pernikahan, kadangkala sikap orangtua yang berlebihan mencintai anaknya, kehidupan anaknya harus dijamin baik-baik saja dan berkecukupan, hal tersebut yang menyebabkan orang tua mensyaratkan calon menantunya memiliki materi yang cukup sebagai syarat untuk meminang anaknya, itu memanglah baik, namun sebagai orang tua kita harus tau bahwa ada hal-hal yang meyakinkan kita bahwa menerima calon menantu yang tidak memiliki materi atau belum bekerja saat itu juga ada, simak hal yang membuat calon mertua tidak takut menerima menantu pengangguran.

1. Jangan Melihat Manusia Sekarang

Melihat seseorang termasuk calon menantu bukan hanya pada hari ini saja (sekarang), sebetulnya ketakutan di masa sekarang belum tentu terjadi di masa yang akan datang, kita harus yakin bahwa pertolongan Allah itu selalu ada termasuk janji Allah SWT terhadap pemuda yang akan menikah untuk menolongnya.

 "Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan dari Allah; Mujahid di jalan Allah, Mukaatib yang ingin melunasi utangnya, dan orang yang menikah supaya terjaga dari maksiat". [Sunan Tirmidzi: Hasan]

menurut alm. Uje dalam dakwahnya, sungguh picik orang tua yang menolak pemuda yang hendak meminang anaknya hanya karena alasan pemuda tersebut menganggur. kenapa ? simak alasan selanjutnya !

2. Percaya Bahwa Punya Allah SWT

Orang tua memang memiliki maksud baik agar anaknya bisa berkecukupan saat sudah menikah dengan pemu da tersebut, namun sunggu picik jika orang tua hanya melihat orang pada saat itu saja (sekarang), seakan orang tua tersebut tidak percaya Allah SWT.

Masa depan seseorang ditentukan oleh Allah, masa depan kita milik Allah, maka jika ada yang beranggapan dan takut akan masa depan, artinya orang tersebut tidak yakin kekuasaan atas kekuasaan Allah di masa yang akan datang

3. Orang Tua Hanya Memberi Support

Kewajiban orang tua sebetulnya hanya memberi support pada anak-anaknya, ketika anak kita hendak melakukan pernikahan, orang tua berkewajiban mendukung anak-anaknya dan bukan melihat hidup hanya sebatas pada masa sekarang saja, melainkan hidup akan berlanjut terus di masa yang akan datang.

Tidak ada yang tahu bahwa kedepan kita akan selalu kekurangan uang atau justru akan semakin makmur dari segi penghasilan (kekayaan), semua bergantung pada kita ke Allah sang Maha Agung yang bisa membolak-balikan keadaan seseorang.

Bagi kita sekarang kita boleh bangga akan kekayaan orang tua karena saat ini kita masih tinggal bersama dengan orang tua yang masih kaya, namun perlu diingat bahwa kekayaan yang dimiliki orang tua hanyalah sebatas titipan itupun bukan usaha kita sendiri melainkan hasil kerja keras orang tua serta kuasa Allah SWT. pandai-pandailah bersyukur atas segala nikmat yang kita terima dimasa sekarang dan yang akan datang.

4. Pernikahan Lebih Baik dari Pacaran

Orang tua harus berpandangan bahwa menikahkan anaknya di umur yang pas menurut agama itu menjadi jalan terbaik. bagi lelaki yang meminang seorang wanita idamannya dengan cara datang kepada orang tuanya dan meminta untuk menikahi anaknya merupakan lelaki yang sudah cukup dewasa dan matang, artinya secara hasrat memang sudah saatnya menikah,begitu juga calon mempelai wanitanya.

Menolak pinangan dari lelaki sama saja memperbolehkan anaknya untuk berpacaran, hal tersebut justru akan menimbulkan zina dan maksiat yang dilaknat oleh Allah SWT, percaya bahwa segala kesiapan lelaki tersebut tentu sudah diperhitungkan matang-matang terlebih jika lelaki tersebut sudah meranjak dewasa.

Pantas atau tidak pantas itu urusan dihadapan Allah. untuk orang tua, kita harus sadar bahwa saat lelaki hendak meminang wanita kepadanya, niatkan bahwa itu sebuah ibadah dan menghindarkan dari dosa.

sumber: motokomplit.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index