Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar SERUMPUN Indonesia-Malaysia

Ribuan Jamaah Hadiri Tabligh Akbar SERUMPUN Indonesia-Malaysia

HARIANRIAU.CO - Ribuan jamaah dari berbagai kalangan dan profesi hadiri tabligh akbar SERUMPUN Indonesia-Malaysia, Senin malam (11/11) di Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau.  Turut hadir Gubernur Riau yang diwakili oleh Pj Sekda Ahmad Syah Harrofie, Kepala OPD dan undangan lain.

Tabligh akbar dengan tema 'Berinteraksi dengan As Sunnah di Era Melenial' menampilkan penceramah dari ke dua negara, Prof. Dr. Dato' Mohd. Asri Zainul Abidin (Mufti Perlis Malaysia) dan Dr. Mawardi M. Saleh, MA (Ulama Riau).  Dr. Saidul Amin, MA (Ulama Riau) sebagai moderator.

Prof. Dr. Dato' Mohd. Asri Zainul Abidin dalam salah satu ceramah agama yang disampaikannyanya, dalam memahami dan memaknai As Sunnah tidak bisa dilakukan dalam satu aspek saja, tapi tergantung kondisi, era dan lain sebagainya. 

Begitu juga antara satu manusia dengan manusia lain tidak sama wataknya.  Makanya Nabi Muhammad diutus untuk menyatukan atau menyempurnakan hal demikian atau akhlak manusia.

Nabi membedakan cara berintegrasi antara manusia yang satu dengan yang lainnya.  Karena antara individu yang ada berbeda-beda.  Ada persoalan yang sama dihadapi oleh sahabat, tapi jawabannya bisa berbeda-beda yang diberikan oleh nabi. 

"Contoh, ada sahabat yang masih muda bertanya pada nabi, apakah saya boleh mencium istri saya ketika saya sedang berpuasa.  Jawaban nabi tidak boleh.  Tapi ketika sahabat yang sudah tua yang bertanya hal sama dijawab boleh oleh nabi," jelasnya sembari mengatakan inilah contoh penempatan As Sunnah yang tergantung kondisi, tempat, karakter, era atau zaman dan lainnya.

Dicontohkan lagi oleh Profesor ini, ada sahabat bertanya pada nabi, amalan apa yang paling disukai oleh Allah ya Rosul, nabi menjawab ada yang mengatakan Haji yang Mabrul.  Ada juga mengatakan Jihat dijalan Allah, Puasa dan lain sebagainya. 

Jawaban ini disesuaikan dengan siapa yang bertanya atau karakter seseorang begitu juga waktu dan kondisinya.  "Jadi untuk meletakkan As Sunnah itu harus tahu tempat atau keadaan atau keperluanya," tambahnya lagi.

Sementara itu Dr. Mawardi M. Saleh, MA dalam salah satu ceramahnya menyampaikan, bagaimana kita menempatkan As Sunnah itu lebih luas.  "Setiap orang itu ada kondisinya, jadi perhatikan kondisinya.  Itulah yang diperhatikan oleh nabi," sebutnya sembari mengatakan juga harus bisa memaknai hadis dengan kondisi.

Diakhir kegiatan Tabligh Akbar dilanjukan dengan sesi tanya jawab antar jamaah dengan penceramah.  Sekaligus pemberian buku oleh Prof. Dr. Dato' Mohd. Asri Zainul Abidin bagi yang bertanya. 

Sumber: mediacenter.riau.go.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index