Korban Pemukulan Kehilangan Sebagian Tengkoraknya, Pelaku Hanya Dipenjara 72 Hari

Korban Pemukulan Kehilangan Sebagian Tengkoraknya, Pelaku Hanya Dipenjara 72 Hari
Steven Augustine koma akibat pemukulan

HARIANRIAU.CO - Seorang pria di New York lumpuh dan kehilangan sebagian tengkoraknya setelah dipukuli dengan tongkat bisbol saat ia pulang kerja.

Penyerangnya telah diadili, namun hanya dijatuhi hukuman penjara 72 hari. Keputusan itu membuat keluarga korban marah, dan menuntut keadilan.

Steven Augustine, 32 tahun, telah koma sejak 28 Mei. Ahli bedah harus melepaskan sisi kiri tengkoraknya, karena telah hancur dalam serangan itu.

Ayah dua anak ini menderita sindrom otak cekung (komplikasi yang jarang terjadi setelah prosedur kraniektomi besar) yang menyebabkan Steven tampak seolah-olah kehilangan separuh kepalanya.

Ibunya, Donna, 56 tahun, yang telah berada di sisinya, mengatakan bahwa kondisi putranya terus memburuk.

Donna mengatakan bahwa keluarganya marah karena penyerang Steven, Charles L. Miles, menerima tuduhan pelanggaran ringan dan hanya menjalani hukuman 72 hari di Penjara County Ulster, New York.

Meskipun Steven tidak dapat mengingat detail pasti dari serangan itu, dokternya mengatakan bahwa lukanya konsisten dengan dipukuli dengan tongkat baseball.

Terlepas dari pendapat petugas medis, pengacara mengklaim bahwa Miles memukul Steven sekali saja, dan cedera otaknya disebabkan karena ia jatuh ke belakang.

Korban Pemukulan Kehilangan Sebagian Tengkoraknya, Pelaku Hanya Dipenjara 72 Hari

Namun Donna mengatakan: "Catatan rumah sakit Steven dengan jelas menyatakan luka-lukanya disebabkan oleh trauma benda tumpul yang mungkin disebabkan tongkat baseball dan pria yang melakukannya sekarang berjalan bebas."

"Kerusakan yang telah terjadi tidak mungkin terjadi setelah satu pukulan. Sisi kiri kepalanya hancur, dan dia mengalami beberapa patah tulang tengkorak di seluruh kepala dan wajahnya dan dia mengalami pendarahan di otak," kata Donna, dikutip Metro Uk.

"Charles L. Miles dijatuhi hukuman ringan dan aku menginginkan keadilan untuk putraku yang berjuang setiap hari untuk hidupnya."

Selain bertempur dengan hukum, keluarga Steven juga sedang menggalang dana untuk operasi, sehingga dokter dapat membuatkannya 'tengkorak' logam untuk melindungi otaknya.

sumber: rakyatku.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index