HARIANRIAU.CO - Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat 2,3 juta pelamar telah membuat akun dalam portal Sistem Seleksi CPNS Nasional (SSCN). Namun begitu, baru 10,6% yang telah menuntaskan langkah pendaftaran hingga tahap submit.
Kondisi itu diperkirakan terjadi karena banyak pelamar yang masih mencari informasi mengenai perkembangan pendaftaran. Padahal, sebanyak 507 dari total 524 instansi Pemerintah telah mengunggah informasi lowongan.
Melalui akun resmi Twitter-nya, BKN menginformasikan mengenai maraknya pemakaian Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu keluarga (KK) yang bersifat abal-abal.
"#SobatBKN, Data Center SSCN merilis informasi mulai maraknya pemakaian NIP dan KK untuk pendaftar abal-abal alias tidak niat mendaftar," tulis BKN seperti dikutip dari akun resmi Twitter-nya, Sabtu (16/11/2019).
BKN mengimbau para pelamar yang telah membuat akun dalam portal SSCN, untuk segera menuntaskan tahapan pendaftaran hingga submit. Hal ini agar pelamar terhindar dari situasi hectic yang menyebabkan pelamar sulit mengakses portal SSCN nantinya karena saling menunda-nunda penyelesaian tahapan pelamaran.
Data Center SSCN merilis informasi mulai maraknya pemakaian NIK dan KK untuk pendaftar abal-abal alias tidak niat mendaftar terbukti dengan banyaknya unggahan foto dan dokumen yang tidak dipersyaratkan instansi. Oleh karena itu, pelamar diimbau untuk hanya menginput data dan berkas yang sebenarnya dan disyaratkan instansi dalam field lamaran.
Sumber: cakaplah.com