Demi Mengisi Daya HP, Wanita 26 Tahun Matikan Ventilator Kakeknya

Demi Mengisi Daya HP, Wanita 26 Tahun Matikan Ventilator Kakeknya
Ilustrasi/Int

HARIANRIAU.CO -  Seorang wanita bernama Ally Louia nekat mematikan alat penunjang kehidupan sang kakek yang sedang terbaring tak berdaya di rumah sakit. Alasan ia mematikan alasan tersebut membuat keluarganya murka: untuk mengisi daya telepon selular (HP) miliknya.

Saat menjenguk sang kakek yang mengidap kanker paru-paru di rumah sakit, ia kehabisan daya HP. Ally langsung mencabut kabel penghubung alat ventilator sang kakek ke listrik dan menggantinya dengan kabel pengisi daya HP miliknya.

Ally berdalih, keputusan itu ia ambil lantaran ia mendapatkan pesan dari sang ibu untuk mengabari kondisi kakeknya yang berada di rumah sakit. Sementara, daya HP miliknya hanya tersisa satu persen.

"Daya HPku tersisa 1 persen, ini bisa digambarkan sebagai situasi kritis. Selain itu, ibuku memintaku untuk mengirimkan pesan kepadanya memberi tahu kabar kakek setelah tiba di rumah sakit. Jadi saya melakukannya (mematikan alat ventilator kakek)," kata Ally dialihbahasakan dari The Coverage, Jumat (6/12/2019).

Tak hanya sekadar mengirim pesan kepada ibunya, Ally juga sempat mengambil beberapa foto wajah sang kakek dan mengunggahnya ke media sosial Instagram. Ia melihat wajah sang kakek membiru, namun ia tak memperdulikannya.

"Dia (kakek) berubah jadi biru, tetapi saya pikir itu hanyalah efek foto Instagram," ungkapnya.

Perubahan warna kulit sang kakek menjadi biru merupakan pertanda bahwa sang kakek sedang kekurangan oksigen. Beruntung sang kakek bisa meraih tombol bantuan dan seketika dokter serta perawat masuk ke dalam kamar perawatan dan menolongnya.

Saat dilakukan pemeriksaan, dokter dan perawat terkejut lantaran ventilator sang kakek telah dimatikan.

"Saya bertanya dimana stopkontak lainnya di ruangan itu tapi mereka (dokter dan perawat) tak menjawab. Saya kira ini tidak adil karena di ruangan itu hanya ada satu stopkontak," ucapnya.

Tindakan yang dilakukan oleh Ally membuat seluruh anggota keluarganya murka. Bagaimana tidak, Ally bisa saja membunuh sang kakek akibat kekurangan oksigen.

Meski demikian, Ally bersikeras merasa tidak bersalah. ia justru meminta keluarganya mencari solusi lain seperti membelikannya baterai HP cadangan atau HP baru untuknya agar kejadian tersebut tak terulang.

"Saya mengerti kemarahan kalian dan saya membagikannya. Tapi kita harus melihat solusi lain. Lebih baik membeli satu baterai lain untuk HPku atau membeli HP lainnya," pungkasnya.

sumber:  suara.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index