Tidak Ingin Identitasnya Diketahui, CJH Yang Tertipu Tolak Diekspos

Tidak Ingin Identitasnya Diketahui, CJH Yang Tertipu Tolak Diekspos

HARIANRIAU.CO - Sebanyak 58 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat ditahan Pemerintah Filipina pada Agustus lalu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (4/9/2016). Mereka tiba pukul 14.15 WIB menggunakan pesawat AirAsia dengan penerbangan XT 982 dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kedatangan para WNI itu didampingi Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia dari Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny Lumintang, dan sejumlah SKPD dari daerah asal para calon jemaah haji yang tertipu itu.

SKPD yang tiba berasal dari Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan DKI Jakarta.

Saat tiba, Kedutaan Besar dan Kementerian Luar Negeri melakukan serah terima WNI kepada jajaran SKPD. Mereka akan ditangani oleh pemerintah daerah untuk diantarkan pulang ke daerah asal mereka.

"168 dari 177 WNI, Alhmadulillah sudah sampai tanah air. Selanjutnya masing-masih Pemda akan menangani mereka," ujar Iqbal di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu siang.

Saat tiba, tidak ada satupun dari mereka yang tampak berbarengan dengan duta besar maupun pejabat Kemenlu. Iqbal mengatakan, para WNI sengaja tidak dihadirkan karena tidak ingin identitas mereka diketahui.

"Kami berikan mereka jalur khusus, mereka enggak mau diekspos makanya kami tidak hadirkan. Proses kami, kami ingin menjaga privasi mereka," ujar Iqbal seperti dilansir kompas.

Iqbal mengatakan, saat ini masih ada sembilan WNI yang ditahan pemerintah Filipina untuk dijadikan saksi pemalsuan paspor. Iqbal menjamin kesembilan WNI itu mendapatkan garansi keamanan saat bersaksi di Filipina.

"Saat ini mereka ada di KBRI, mereka diminta untuk menambahkan keterangan. Kondisinya aman, sehat," ujar Iqbal.

Sebanyak 177 WNI sebelumnya ditahan di Bandara Manila, Filipina, pada 21 Agustus lalu setelah pihak imigrasi Filipina menemukan bahwa identitas yang mereka gunakan palsu. Keberangkatan 177 WNI tersebut menggunakan kuota haji Filipina yang tidak terpakai.

Halaman :

Berita Lainnya

Index