Bocah Ini Diberi Uang Saku, Saat Pulang Sekolah Jadi 2 Kali Lipat, Ternyata...

Bocah Ini Diberi Uang Saku, Saat Pulang Sekolah Jadi 2 Kali Lipat, Ternyata...
Foto: Facebook.com/Puan Hasmi Samsuddin

HARIANRIAU.CO - Ketika anak mulai bersekolah tanpa ditemani orang tuanya, biasanya mereka sudah dibekali uang jajan. Jadi, semisal ada tambahan pelajaran atau ekstrakurikuler, orang tua tidak perlu membawakan bekal karena anak bisa membeli makanan atau minuman sendiri di kantin sekolah.

Setiap anak tentunya memiliki jumlah uang jajan yang berbeda-beda, tergantung bagaimana kemampuan orang tua.

Namun apa jadinya jika jumlah uang jajan yang diberikan orang tua malah menjadi dua kali lipat saat sang anak pulang ke rumah.

Hal itulah yang beru-baru ini dialami oleh seorang ibu bernama Puan Hasmi Samsuddin.

Kebingungan
Lewat kisah yang dibagikan di Facebook, ia mengaku kebingungan dengan uang jajan anaknya yang baru dua hari bersekolah. Sebab, uang jajan yang diberi saban pagi, jumlahnya bertambah dua kali lipat saat anaknya pulang.

Hasmi bahkan sempat mengira bahwa sang anak mengambil uang temannya.

Ibu asal Malaysia ini bercerita bahwa anaknya diberi jajan uang sebesar 2 ringgit, namun saat pulang ke rumah uangnya menjadi 4 ringgit. Lantas dari mana datangnya tambahan 2 ringgit?

Hal ini mulai terkuat ketika sang anak bertanya tentang celengan kepada dirinya.

Jual Belalang
" Bu, dimana celengan saya?" tanya sang anak.

" Untuk apa kamu mencari celengan?" jawabnya.

" Saya ingin menghemat uang," balas sang anak sambil menunjukan uangnya.

" Dari mana kamu mendapatkan uang itu?" tanya sang bu penasaran.

" Kan ibu yang memberikannya kepada saya," jawab sang anak.

" Ibu hanya memberimu 2 Ringgit, kenapa sekarang jadi 4? Apakah kamu mengambil uang teman?" tanya sang ibu penasaran.

" Tidak, aku tidak mengambil uang siapapun, saya hanya berjualan belalang," tutur bocah SD nan imut tersebut.

Namun bocah itu tetap menerima pukulan dari sang ibu lantaran Puan sudah terlanjur jengkel.

Tetap Kena Pukul

" Saya mengirim putra saya ke sekolah untuk belajar, bukan menjual belalang. Tanpa alasan dia menerima pukulan dariku,” tulis Puan.

Memang dapat dipahami jika Puan Hamsi akan merasa kesal, namun tak ada yang tahu, bagaimana jika anak itu menangkap belalang saat jam istirahat?

Lagipula ia tidak menghabiskan uang sakunya, yang berarti ia tidak makan selama berada di sekolah.

Dan tak bisa dipungkiri bahwa hal yang bocah itu lalukan cukup cerdas untuk anak berusia 7 tahun, yang pada akhirnya dapat dikembangkan menjadi pola pikir bisnis yang sangat fungsional.

Halaman :

#Viral

Index

Berita Lainnya

Index