Dekan FEM IPB Bagikan Strategi Hadapi Revolusi Industri 4.0

Dekan FEM IPB Bagikan Strategi Hadapi Revolusi Industri 4.0
Prof. Dr. Ir. Nunung Nuryartono

HARIANRIAU.CO - Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, Prof. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si., memaparkan gagasan terkait strategi apa yang harus dilakukan perguruan tinggi dalam menghadapi revolusi industri. Hal tersebut disampaikannya dalam forum Education Outlook yang dihelat Dompet Dhuafa Pendidikan pada Rabu (22/1) siang di Jakarta.

Menurut Nunung, ada tantangan yang harus ditaklukkan terlebih dahulu untuk membangun SDM Indonesia pada era revolusi industri 4.0 ini. "Relevansi antara pendidikan dan pekerjaan perlu disesuaikan dengan perkembangan era dan iptek. Namun juga tetap memberikan perhatian kepada aspek-aspek humanis," ungkapnya.

Selanjutnya Nunung mengemukakan gagasan Solusi Pembelajaran 4.0, berupa konsep Blended Learning yang difasilitasi dengan SPADA dan IdREN, yaitu video conference, online learning, dan resource sharing. 

"Sudah waktunya kita memanfaatkan TIK untuk meningkatkan produktivitas, dengan tetap mempertahankan mutu. Selain itu perlu juga melakukan harmonisasi atau pengembangan dari peraturan yang ada," papar Nunung.

Nunung juga menyampaikan skenario untuk pendidikan tinggi di masa mendatang. Ada empat skenario menurutnya. Pertama, perguruan tinggi harus membuka jaringan seluas-luasnya.

 "Perguruan tinggi harus bisa menginternasional dan menjalin jaringan yang intensif. Kolaborasi harus dikedepankan daripada kompetisi." Ujarnya.
Kedua, perguruan tinggi hari ini perlu mempunyai tanggung jawab publik yang baru. 

"Perguruan tinggi harus menjadi otonomi. Pematenan penelitan akademik dan hubungan keuangan yang berkembang dengan sektor industri, diperlukan untuk melakukan diversifikasi sumber dana." Bebernya.

Ketiga, perguruan tinggi harus melayani masyarakat di sekitarnya. "Kampus harus mendedikasikan dirinya untuk menangani perekonomian dan kebutuhan masyarakat." Terakhir, perguruan tinggi harus siap menjadi incorporated. "Ini artinya kampus harus dapat bersaing secara global, untuk menyediakan layanan riset dan pendidikan yang komersil." rls
 

Halaman :

Berita Lainnya

Index