Hendri: Jangan Paksa Pendukung Pilih Calon Menteri yang Menyamar jadi Capres

Hendri: Jangan Paksa Pendukung Pilih Calon Menteri yang Menyamar jadi Capres
Jokowi dan Prabowo Subianto

HARIANRIAU.CO - Pengamat politik Hendri Satrio mengatakan, terbuka kemungkinan PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Gerindra di Pilpres 2024.

Peluang terbuka melihat kemesraan kedua partai usai Pilpres 2019, terutama setelah dua pimpinan Gerindra masuk Kabinet Indonesia Maju.

Sudah menyeruak kabar, Prabowo Subianto sebagai capres akan berpasangan dengan Puan Maharani yang saat ini menjadi Ketua DPR RI.

Namun, Hendri menyarankan sebaiknya koalisi nantinya tidak mengusung Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

"Bisa saja PDIP-Gerindra berkoalisi di 2024,tetapi sebaiknya Gerindra tak lagi mendorong Pak Prabowo (maju sebagai calon presiden)," ujar Hendri kepada jpnn.com, Rabu (5/2).

Pendiri lembaga survei Kelompok Diskusi Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini kemudian memaparkan alasan yang mendasari pandangannya.

"Pertama, karena positioning Pak Prabowo sudah berbeda dari sebelumnya. Saat ini Prabowo sudah masuk pemerintahan,” ujar Hendri.

Hendri memprediksi rasa simpati masyarakat, terutama pendukung setia Prabowo, kemungkinan berkurang ketika mantan Danjen Kopassus itu memutuskan bergabung dengan pemerintah, menjadi anak buah lawan politiknya di Pilpres 2019.

"Iya kan, sebelumnya maju sebagai calon presiden, tetapi ujung-ujungnya malah jadi menteri. Jadi enggak usah lagi lah (maju sebagai capres). Istilahnya, masa pendukung dipaksakan memilih calon menteri yang menyamar menjadi calon presiden," ucapnya.

Dosen di Universitas Paramadina ini menilai, Gerindra masih memiliki sejumlah tokoh yang cukup layak untuk diusung sebagai capres nantinya, yaitu Sandiaga Salahudin Uno.

"Koalisinya sih bisa (PDIP-Gerindra), tetapi capresnya sepertinya yang lain, kan ada Sandi Uno di Gerindra," pungkas Hendri. 


Sumber: jpnn.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index