Jari Dikabarkan Diamputasi, ini Motif 7 Siswa SMP yang Diduga Pelaku Pembullyan Temannya

Jari Dikabarkan Diamputasi, ini Motif 7 Siswa SMP yang Diduga Pelaku Pembullyan Temannya

HARIANRIAU.CO - Kasus dugaan bully yang menimpa siswa kelas VII SMP di Kota Malang saat ini sedang ditangani pihak kepolisian. Siswa SMP berinisial MS (13) ini sebelumnya harus masuk rumah sakit akibat mengalami luka lebam di tangan kanan dan kirinya.

Ia diduga menjadi korban bully di sekolahnya. Kepala sekolah tempat MS bersekolah mengatakan, tindakan bully itu berawal dari guraun antar siswa.

Ada tujuh orang siswa yang diduga terlibat dalam aksi perundungan itu.

"Secara kronologi patut diduga ada kekerasan yang terjadi. Tetapi kami masih belum tuntas menyelesaikan hal itu, karena masih berproses," kata Syamsul, Jumat (31/1/2020).

Syamsul mengatakan bahwa insiden dugaan bully itu terjadi pada pekan lalu. Korban masih sempat masuk ke sekolah setelah mengalami bully, sampai akhirnya harus dirawat di rumah sakit karena luka lebam yang dideritanya.

"Anak yang jadi korban itu memang anak yang diam sekali. Anak pintar sekali," kata Syamul.

Pihak sekolah sudah mendatangi korban di rumah sakit. Menurut Syamsul, pihaknya juga sudah mempertemukan seluruh orangtua korban dan pelaku. Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan.

Salah satunya adalah tentang pembiayaan perawatan korban. Orangtua siswa yang menjadi pelaku sudah sepakat untuk menanggung seluruh biaya perawatan korban. Terpisah, Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Selain itu, tujuh siswa yang diduga terlibat dalam perundungan itu pun telah mengakui perbuatannya. Dikatakannya bahwa saat itu korban sempat diangkat hingga dijatuhkan dua kali.

"Mereka (pelaku) mengangkat korban lalu menjatuhkan korban itu dua kali, pertama di paving, kedua dijatuhkan di pohon.

Setelah jatuh korban memang diinjak setelah itu korban ditolong oleh teman yang lainnya untuk diobati,

Dari keterangan awal yang kemarin sudah diberikan dari ketujuhnya menyatakan demikian, ada yang melakuan ada yang menyaksikan, tetapi keterangannya semuanya bersesuaian," terangnya.

Terkait motif, tujuh terduga pelaku ini mengaku bahwa insiden tersebut berawal dari keisengan atau bercanda.

"Mereka hanya menyampaikan iseng, awalnya hanya iseng saja," tuturnya.

Sementara itu untuk kondisi korban, lanjutnya, saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Saat ini untuk kondisi korban masih dirawat dan kondisi yang saat ini untuk luka maupun lebamnya berada di pergelangan tangan kaki lalu ada di beberapa bagian tubuhnya dan kondisi korban hingga saat ini belum bisa kita lakukan pemeriksaan karena kalau kita berkomunikasi sebentar setelah itu dia tidak mau berbicara kembali," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji meminta supaya ada pendampingan secara psikologis kepada korban dan pelaku. Sebab, antara korban dan pelaku masih di bawah umur.

“Saya minta ada pendampingan secara psikologis, baik bagi korban maupun bagi pelaku,” kata Sutiaji.

Tidak hanya itu, Sutiaji juga meminta ada pendampingan hukum bagi siswa yang diduga melakukan bully tersebut.

“Dilakukan pendampingan dari sisi hukum. Apapun, ini masih anak-anak usia sekolah,” kata dia.
 

sumber: planet.merdeka.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index