Tanpa Istirahat Perangi Virus Korona, Dokter China Meninggal karena Serangan Jantung

Tanpa Istirahat Perangi Virus Korona, Dokter China Meninggal karena Serangan Jantung
Song Yingjie, tidak istirahat selama 10 hari perangi wabah virus korona. (Foto/Pemkot Hengyang/Daily Mail)

HARIANRIAU.CO - Seorang dokter di China meninggal karena serangan jantung setelah bekerja selama 10 hari memerangi wabah virus korona jenis baru.

Dokter bernama Song Yingjie, itu merupakan pemimpin sebuah tim di sebuah klinik medis lokal di Provinsi Hunan, yang berbatasan dengan Provinsi Hubei, pusat wabah virus korona. Ia bekerja tanpa henti sejak 25 Januari.

Dokter berusia 27 tahun tersebut berasal dari Kabupaten Hengshan. Ia bertugas memeriksa suhu tubuh para pengemudi dan penumpang di jalan tol, serta mendistribusikan pasokan medis.

Akun resmi media sosial Pemerintah Kota Hengyang mengumumkan, Song meninggal pada Senin 3 Februari 2020 dini hari setelah kembali ke asramanya.

Kakak Song, yang saat ini tersiolasi di Kota Wuhan, pusat awal virus korona, mengatakan bahwa adiknya merupakan sosok luar biasa dan bijaksana.

"Dia selalu membantu pekerjaan rumah di rumah dan dianggap sangat berhasil oleh bosnya," katanya melansir Daily Mail, Kamis (6/2/2020). "Kepergiannya benar-benar berita buruk bagi keluarga kami," lanjut dia.

Sedangkan ayah Song yang sangat khawatir dengan putrinya, sangat kehilangan putranya.

"Putriku ada di Wuhan dan tidak bisa kembali. Karena dikarantina. Anda bertanya apakah saya khawatir, tentu saja saya khawatir. Kemudian anak saya bekerja [sebagai tenaga medis] di jalan raya. Anda bertanya kepada saya jika saya takut [terinfeksi]... Sekarang dia meninggal, saya patah hati," kata ayah Song.

Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan pada Rabu 5 Februari 2020 bahwa jumlah kematian akibat virus korona naik menjadi 563 dan menginfeski lebih dari 28 ribu jiwa.

Merujuk catatan Badan Kesehatan Dunia, kasus infeksi virus korona pertama kali dilaporkan di Wuhan pada 31 Desember 2019, dan telah menyebar setidaknya ke-25 negara.

Halaman :

Berita Lainnya

Index