HARIANRIAU.CO - Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara (Korut) menolak pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan (DK) PBB. Dalam pernyataannya, DK PBB mengutuk uji coba rudal balistik terbaru yang dilakukan Pyongyang.
"Ini adalah tindakan yang melanggar martabat Korut, hak untuk eksistensi, kedaulatan dan hak untuk membela diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut dalam menanggapi pertanyaan dari pers, menurut pemberitaan kantor berita KCNA.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut menekankan bahwa Korut akan terus meningkatkan kekuatan nuklirnya secara bertahap tahun ini, seiring uji coba bom hidrogen yang dilakukan pada bulan Januari lalu seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (8/9/2016).
Dalam sebuah pernyataan, para anggota DK PBB juga menegaskan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di Asia Timur Laut pada umumnya. DK PBB juga menyatakan komitmen mereka untuk solusi damai, diplomatik dan politik .
"Pada hari Senin, DPRK menembakkan tiga rudal balistik ke perairan timur. Peluncuran itu merupakan pelanggaran berat terhadap kewajiban internasional Korut di bawah resolusi Dewan Keamanan yang relevan," kata 15 negara anggota DK PBB dalam pernyataannya.
Peluncuran rudal ini kurang dari dua minggu dari uji coba penembak rudal balistik dari sebuah kapal selam di kota pantai timur dari Sinpo. Lokasi diketahui merupakan pangkalan kapal selam Korut berada.
Sumber : Sindonews
.jpeg)
