113 Spesies Hewan di Australia Terancam Akibat Kebakaran Hutan

113 Spesies Hewan di Australia Terancam Akibat Kebakaran Hutan
Penyelamatan koala dari kebakaran hutan di Australia. (Foto: AFP).

HARIANRIAU.CO - PAustralia mengidentifikasi 113 spesies hewan yang membutuhkan bantuan segera. Pasalnya hewan-hewan tersebut kehilangan habitatnya usai kebakaran hutan hebat yang terjadi di Negeri Kanguru itu.
 
"Koala dan walabi, serta spesies burung, ikan, dan katak adalah yang paling membutuhkan bantuan," kata para ahli, dikutip dari BBC, Rabu 13 Februari 2020.

Para peneliti sebelumnya memperkirakan lebih dari 1 miliar hewan mungkin tewas dalam kebakaran yang membakar sebagian besar hutan dan padang rumput di sana. Namun, Panel Pakar Pemulihan Satwa Liar dan Spesies mempersempit jumlah spesies yang membutuhkan tindakan konservasi paling mendesak.

"Beberapa spesies sangat terancam dengan risiko kepunahan yang akan terjadi karena hampir semua habitat mereka hancur, termasuk katak Pugh, kadal air Blue Mountains, dan kanguru Pulau Kanguru," imbuhnya.
 
Sementara itu, beberapa spesies lain, seperti koala dan tikus Smoky memerlukan intervensi darurat untuk mendukung pemulihan mereka. Meskipun banyak yang terancam, spesies lainnya dianggap masih aman.

"Banyak spesies dianggap aman dan tidak terancam sebelum kebakaran, tapi sekarang mereka kehilangan habitat, jadi kemungkinan terancam (punah) timbul," kata panel tersebut dalam laporannya.

Menteri Lingkungan Hidup Sussan Ley mengatakan spesies tanaman dan invertebrata selanjutkan akan mengalami pembaruan daftar. Dia menilai skala sebenarnya dari kehancuran maish terus dihitung karena beberapa daerah masih terbakar.

"Meskipun ada beberapa penampakan yang menggembirakan dari hewan-hewan yang terancam, masih belum aman memasuki banyak daerah untuk membuat penilaian di lapangan yang lebih rinci," tutur Sussan.

Bulan lalu, Australia menjanjikan USD33 juta atau sekitar Rp451,8 miliar untuk pemulihan satwa liat dan habitat. Uang itu akan dihabiskan untuk perawatan hewan, tetes makanan dan program pengendalian hama.


sumber: medcom.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index