Tips Pacaran tanpa Bikin Kantong Bolong

Tips Pacaran tanpa Bikin Kantong Bolong
Ilustrasi pacaran. www.udaipurist.com

HARIANRIAU.CO - Tak dipungkiri, masa pacaran sering menguras kantong. Rasa sayang kepada pasangan sering diekspresikan dengan cara memanjakan, seperti mentraktir makan, menonton bioskop, jalan-jalan, memberikan barang, dan sebagainya.

Perlu batasan kita dalam memanjakan pasangan. Berikut saran-saran dari Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), agar kondisi keuangan tetap sehat.

Terbuka dengan pasangan
Tahap berpacaran sering disebut sebagai tahap pendekatan dan mencari kecocokan sebelum menuju tahap yang lebih serius dalam berkomitmen, yakni menikah. Tahap pendekatan adalah saatnya mengenal pasangan dan level kompromi yang dapat diberikan satu sama lain.

Pada tahap ini pasangan saling terbuka, menjadi diri sendiri apa adanya. Kejujuran sangat penting dalam membina hubungan, termasuk jujur dalam keuangan. Apakah keuangan yang kita miliki sudah 100 persen mandiri hasil keringat sendiri atau masih bantuan dari orang tua.

Sesuaikan dengan kemampuan
Bagi pasangan yang sering dimanjakan, apakah harga diri bisa terbeli dengan pemberian berlebihan? Sementara bagi yang suka memanjakan pasangan, coba tanyakan apakah pasangan masih akan menyayangi seandainya kita tidak punya uang.

Ketika memberi suatu benda kepada pasangan, sesuaikan dengan kondisi kantong. Jangan sampai berutang karena justru akan memberatkan kondisi finansial di masa depan. Memasuki tahap ini, biarkan hati bekerja untuk menjajaki kecocokan secara wajar, murni, tanpa kepalsuan dan emosi atas kekayaan atau keserakahan.

Mulai atur pola manajemen keuangan
Saat kedua pihak sudah yakin dengan pilihan dan berani menatap hari depan bersama, langkah berikutnya adalah mulailah perencanaan rumah tangga. Bagaimana membangun keluarga mandiri ke depan, termasuk secara keuangan.

Langkah pertama adalah pengaturan pola manajemen keuangan. Masing-masing harus bisa mengetahui berapa pengeluaran setiap bulan, berapa utang serta berapa aset yang dimiliki.

Kemudian jangan lupa untuk menyisihkan dari pendapatan untuk investasi, demi masa depan yang lebih baik. Masih ada tahapan berikut yang membutuhkan perencanaan keuangan yang matang, yakni menikah, memiliki anak, sekolah anak, rumah, hingga persiapan pensiun.

Keterbukaan keuangan menjadi faktor penting. Sudah ada saling percaya bahkan mulai tumbuh saling ketergantungan, dan semua kepercayaan dan saling terbuka ini tidak akan terjadi jika tidak dilatih sejak awal pacaran. Biarkan hati yang menjajaki secara murni kecocokan masing-masing. Pacaran adalah proses mencari kesiapan untuk hidup senang maupun susah secara bersama.

Sumber: kompas

Halaman :

Berita Lainnya

Index