Durian Rindu Trenggalek, Gampang Dibuka dan Bisa Awet hingga Seminggu

Durian Rindu Trenggalek, Gampang Dibuka dan Bisa Awet hingga Seminggu
Durian rindu dikenal karena kulit buahnya sangat tipis sehingga gampang dibuka. (Henny Surya)

HARIANRIAU.CO - Durian seakan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Trenggalek. Para penggemar durian bisa menemui aneka varietas saat singgah di kabupaten itu. Mulai yang lokal hingga bibit impor.

Bahkan, beberapa wilayah di Trenggalek dikenal sebagai penghasil durian berkualitas tinggi. Antara lain, Kecamatan Watulimo. Sejumlah durian lokal asli daerah tersebut bahkan sudah berlabel varietas unggulan. Salah satunya, durian rindu.

Bagi para pencinta durian, saat inilah waktu yang paling tepat untuk bisa merasakan durian rindu. Sebab, masa panennya diperkirakan berlangsung bulan ini.

Varietas tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang. Pohonnya yang sudah berusia 65 tahun dibesarkan seorang petani bernama Jiman, warga Desa Dukuh, Kecamatan Watulimo.

Setelah itu, budi daya pohon tersebut diteruskan salah seorang anaknya, Ridin Suryani. Karena varietas itu belum memiliki nama, Ridin akhirnya menamainya durian rindu. ”Asal dari kata Ridin dan Dukuh. Disingkat jadi Rindu," ungkap anak kelima Jiman itu.

Varietas tersebut begitu tersohor, bahkan jadi salah satu "komoditas panas" yang diburu para penggemar. Sebab, durian rindu memiliki sejumlah keunggulan. 

Itu pula yang membuat durian rindu akhirnya diusulkan menjadi varietas unggulan dari kabupaten tersebut oleh Pemkab Trenggalek. Kini varietas tersebut sudah mengantongi sertifikat dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Dari segi bentuk, durian rindu mempunyai ciri khusus. Duri antarjuring berimpitan. Selain itu, kulit buahnya dikenal sangat tipis sehingga gampang dibuka.

Ukuran buahnya tergolong sedang. Yakni, diameter antara 17 cm hingga 20 cm. Bentuknya juga khas, lonjong dengan warna kulit cokelat muda.

Yang bikin durian rindu begitu diburu adalah rasanya. Manisnya yang pas plus aroma yang tak terlalu menyengat membuatnya digemari pencinta si raja buah. Daging buah yang bisa dimakan pun cukup banyak. Ketebalannya 1,5–2,5 cm. Karena itu, penikmatnya seakan terpuaskan.

Kadar daging durian rindu juga sudah diteliti. Kandungan airnya 67,30 persen. "Kadar gulanya 17,75 persen. Kandungan lemak 1,84 persen," jelasnya.

Keunggulan lain durian rindu adalah tingkat keawetannya. Ridin mengatakan, varietas tersebut dapat bertahan hingga lima hari. ”Bisa mencapai seminggu. Namun, terindikasi mengalami penurunan dari segi rasa,’’ ucapnya.

Hasil panennya juga lumayan banyak. Satu pohon durian rindu bisa menghasilkan sampai 250 buah. Tetapi, jumlah tersebut masih berpotensi dikembangkan. "Saya terus mengembangkannya karena tingkat produksi belum memenuhi permintaan," tuturnya. 

Sumber: Jawapos.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index