Pemakaman Korban Corona, seperti Pesan Makan di Restoran Cepat Saji

Pemakaman Korban Corona, seperti Pesan Makan di Restoran Cepat Saji

HARIANRIAU.CO -  Virus corona penyebarannya masih menggila, takk hanya di Indonesia tapi corona menyebar ke belahan dunia lainnya seperti benua Eropa. Italia menjadi negara yang warga negaranya banyak menjadi korban meninggal karena virus yang berasal dari Wuhan, China.

Selain di Italia, pasien meninggal dunia karena corona di Spanyol pun terus bertambah dan jumlahnya kian tak terbendung. Bahkan karena banyaknya pasien yang meninggal,  mengakibatkan negara itu terpaksa harus melakukan proses pemakaman secara 'drive thru'.

Yup, drive thru seperti yang sering dilakukan ketika pesan makan di restoran cepat saji. Jadi setiap 15 menit atau lebih, mobil jenazah berhenti di depan krematorium pemakaman La Almudena di Madrid, Spanyol. Proses pemakaman di gereja itu dipimpin oleh seorang pendeta Katolik bernama Pastor Edduar.

Seperti dilansir dari CNN Rabu 8 April 2020, proses pemakaman itu sangat cepat dan hanya berlangsung selama lima menit saja. Prosesnya Pastor Edduar berjalan keluar gedung, untuk menyambut anggota keluarga yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir. Kemudian supir mobil jenazah membuka bagasi belakang untuk mengeluarkan peti jenazah.

Selanjutnya Pastor Edduar menyiramkan air suci ke peti mati, sebelum staf pemakaman mengemas jenazah tersebut. Semua berakhir tanpa ada pidato dan juga tidak ada kunjungan pemakaman yang disaksikan oleh banyak orang.

Setelah itu mobil jenazah pergi, kemudian akn datang kembali mobil jenazah lainnya secara bergantian. Pemakaman seperti ini terpaksa harus dilakukan karena jumlah pasien corona yang meninggal semakin banyak. 

Para pelayat yang hadir berdiri dengan jarak yang telah ditentukan dari mobil jenazah, beberapa orang terlihat memakai masker dan sarung tangan. Pastor Edduar mengaku sangat prihatin atas meningkatnya korban virus corona di Spanol, dia mengatakan bisa merasakan kesedihan yang mendalam yang dirasakan oleh keluarga korban.

Madrid adalah pusat penyebaran virus corona di Spanyol, dan mendominasi 40% kasus kematian karena virus itu. Kamar mayat di kota ini tidak dapat menangani banyaknya jumlah mayat yang kian hari terus bertambah.

Spanyol merupakan negara kedua tertinggi di dunia yang mengonfirmasi kasus positif corona setelah Amerika Serikat. Spanyol juga menjadi negara dengan kasus kematian kedua tertinggi di dunia setelah Italia. Sejauh ini, data Johns Hopkins University of Medicine mencatat, ada 136.675 kasus positif corona, dengan 13.341 orang di antaranya meninggal dunia.

sumber: 100kpj.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index