Terungkap, Vaksin Virus Corona COVID-19 Mandeg karena Kurang Dana

Terungkap, Vaksin Virus Corona COVID-19 Mandeg karena Kurang Dana
ANNA GROVE PHOTOGRAPHY

HARIANRIAU.CO - Banyak ilmuwan yang menyatakan perlunya vaksin untuk penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Alasan vaksin Virus Corona COVID-19 belum ditemukan dan bertele-tele, salah satunya, karena kurang dana untuk riset. Hal ini diungkapkan oleh sejumlah ilmuwan yang mengeluh.

Delapan belas tahun silam, virus tak dikenal menyebabkan wabah mematikan di Provinsi Guangzhou, China. Virus ini yang kemudian oleh ilmuwan dinamakan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Penyakit ini disebabkan oleh Virus Corona yang muncul pada hewan lalu menyebar ke manusia.

Dalam beberapa bulan, SARS menyebar ke 29 negara dan menginfeksi lebih dari 8 ribu orang dan menewaskan 10 persennya, atau sekitar 800 orang. Vaksin ini kemudian dikembangkan puluhan ilmuwan di Asia, Amerika Serikat (AS), dan Eropa untuk melawannya.

Beberapa calon vaksin muncul, dan siap untuk diuji coba secara klinis. Namun kemudian epidemi SARS berhasil dikendalikan, dan penelitian tentang Virus Corona diabaikan.

Jason Schwartz, profesor di Yale University School of Public Health, mengatakan persiapan untuk pandemi ini seharusnya sudah dilakukan sejak wabah SARS pada 2002.

"Jika kita tidak mengabaikan program riset vaksin SARS, kita akan punya fondasi untuk meneliti virus corona baru yang sangat berhubungan ini," katanya kepada majalah The Atlantic.

Virus penyebab Covid-19 bisa dibilang `sepupu dekat` dari penyebab SARS tahun 2002.

Virus penyebab COVID-19, yang disebut SARS Cov-2 bisa dibilang sepupu dekat dari penyebab SARS pada 2002. Secara genetis, 80 persen virus itu sama, kata Dr Bottazzi. Dan karena vaksin buatannya sudah melalui proses persetujuan, itu bisa diadaptasi dengan lebih cepat untuk virus corona baru.

"Kita akan sudah punya contoh bagaimana perilaku tipe-tipe vaksin ini dan sekalipun virusnya tidak sama, mereka dari jenis yang sama," paparnya kepada BBC Mundo.

“Kita akan sudah punya pengalaman melihat apa masalah vaksin ini dan bagaimana mengatasinya. Karena kita sudah punya pengalaman perilaku praklinis dari vaksin SARS dan kita bisa memperkirakan vaksin baru ini perilakunya akan kurang lebih sama".

`Proposal bisnis yang buruk`

Lalu mengapa penyelidikan terhadap vaksin virus corona terhenti? Semuanya, kata para ahli, tergantung ketersediaan dana untuk riset. "Kita tak meminta US$100 juta atau US$1 miliar," kata direktur Houston National School of Tropical Medicine.

"Kita meminta sekitar tiga sampai empat juta dolar. Dengan satu setengah juta dolar, kita bisa melaksanakan studi klinis terhadap profil untuk manusia. Namun mereka menghentikan pada saat kita hampir berhasil menemukan bukti yang penting.

Dana terhenti karena tidak ada pasar untuk vaksin tersebut, papar Peter Kolchinsky, seorang ahli virus dan direktur perusahaan bioteknologi RA Capital.

Ketersediaan dana merupakan kunci keberlangsungan riset.

Halaman :

Berita Lainnya

Index