IDI Sebut Data Kematian Covid-19 Milik Pemerintah Tidak Sesuai Realita

IDI Sebut Data Kematian Covid-19 Milik Pemerintah Tidak Sesuai Realita
Daeng M Faqih

HARIANRIAU.CO - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan data angka kematian akibat Covid-19 tidak sesuai temuan di lapangan. 

Dia mengatakan hingga saat ini data angka kematian di rumah sakit dua kali lebih besar dibanding data yang dimiliki pemerintah.

"Ada sedikit perbedaan dengan masing-masing rumah sakit, diperlihatkan data real time dari BNPB langsung laporan dari rumah sakit, kalau di rumah sakit ini angka kematian seribu sekian, dua kali lipatnya," kata Daeng dalam diskusi melalui siaran telekonference, Sabtu (18/4) seperti dilansir Merdeka.com.

Dia menjelaskan data tersebut didapat dengan melaporkan bukan hanya angka meninggal akibat positif, tetapi yang masuk dalam kriteria PDP, ODP.

"Dengan tata pelaksanaan Covid-19. Iya data real dari masing-masing rumah sakit. Dengan catatan yang belum dinyatakan confirm covid (ODP,PDP) kalau meninggal dilaporkan sebagai meninggal karena Covid," jelas Daeng.

Sebagai catatan, pemerintah menyatakan total kasus positif virus corona (COVID-19) di Indonesia hingga Sabtu (18/4/2020) pukul 12.00 WIB mencapai 6.248 orang. Jumlah ini meningkat 325 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus kematian bertambah 15 orang sehingga total menjadi 535 orang. Adapun jumlah pasien yang sembuh mencapai 631 orang, meningkat 24 orang dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index