Diserang Tiga Menteri, Rocky Gerung: Itu Pekerjaan Sia-sia, Seperti Menggarami Air Laut

Diserang Tiga Menteri, Rocky Gerung: Itu Pekerjaan Sia-sia, Seperti Menggarami Air Laut
Anies Baswedan

HARIANRIAU.CO - Pengamat politik Rocky Gerung ikut memberikan komentar terkait serangan yang dilakukan oleh para menteri kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies Baswedan mendapatkan serangan dari tiga menteri Jokowi, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Juliari Batubara, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Keudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Ketiga menteri tersebut menyoroti tentang bantuan sosial untuk penanganan Corona yang dilakukan oleh Pemetintah Provinsi DKI Jakarta.

Rocky Gerung mengatakan apa yang dilakukan oleh menteri tersebut adalah tidak ada gunanya atau bisa dikatakan sia-sia.

Menurutnya, Anies Baswedan tidak akan terganggu dengan tudingan yang diberikan para menteri itu.

Rocky Gerung mengaku tidak memposisikan dirinya sebagai pro Anies. Dalam permasalahan ini dirinya mengaku bersifat objektif.

Hal ini disampaikannya dalam tayangan Youtube pribadi Rocky Gerung Official, Senin (11/5/2020).

"Saya kira Anies enggak terganggu, saya enggak pro Anies," ujar Rocky Gerung seperti dilansir  TribunWow.com.

Rocky Gerung lalu mengibaratkan apa yang dilakukan para menteri seperti menabur garam ke laut.

Dirinya mengaku paham tujuan dari mereka menyerang Anies, yakni untuk memperkeruh suasana, khususnya di Jakarta.

Hal itu karena Anies selalu mendapatkan nilai positif dari publik, dan sebaliknya kecaman negatif untuk pemerintah.

"Tapi saya cuman mau menganggap bahwa kerjaan menteri-menteri mem-bully Anies itu kaya menggarami laut," jelasnya.

"Upaya untuk membuat air keruh, padahal orang anggap kekeruhan itu sumbernya di istana," ungkap Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung meminta pihak istana untuk lebih memikirkan bagaimana cara penanganan Corona yang baik.

Dirinya mengingatkan kepada pemerintah untuk tidak menyerang kepala daerah.

Karena menurutnya, dalam kondisi saat ini, masyarakat justru lebih percaya kepada kepala daerah ketimbang pemerintah pusat.

"Jadi selama istana tidak punya kemampuan untuk menerangkan secara logis apa yang sedang terjadi, datanya mana, di mana gagalnya, kenapa sampai sekarang kebijakannya compang-camping," terangnya.

"Jangan sekali-sekali membully kepala daerah akan diketawai orang," tegasnya.

"Kalau saya Anies, saya akan bilang begini, 'eh kalian tiga menteri enggak usah ngrecok-ngrecokin gua, mending kalian nemenin presiden yang lagi berupaya berdamai dengan keluarga'," pungkasnya. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index