Jangan Mimpi Virus Corona Akan Hilang Dalam Waktu Dekat

Jangan Mimpi Virus Corona Akan Hilang Dalam Waktu Dekat
Ahmad Yurianto

HARIANRIAU.CO - Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan virus Corona tidak akan hilang dalam waktu singkat.

Yuri pun menegaskan sikap berdamai dengan virus COVID-19 bukan berarti menyerah.

WHO juga sudah merilis bahwa virus ini juga tidak akan dalam waktu singkat hilang di muka bumi.

"Ini permasalahan yang akan menimpa seluruh negara di muka bumi karena ini adalah masalah pandemi," kata Yuri dalam konferensi yang disiarkan di BNPB, Sabtu (16/5).

Oleh karena itu saatnya lah kita sekarang untuk mulai mengubah perilaku kita untuk hidup di dalam kondisi bumi yang masih terancam dengan keberadaan COVID-19.

Jubir Corona Achmad Yurianto

Dalam beberapa kali disebutkan oleh presiden ini lah cara kita untuk berdamai dengan virus, bukan menyerah," sambung Yuri.

Yuri mengajak masyarakat untuk mengubah perilaku dan beradaptasi selama pandemi COVID-19 masih berlangsung. Dia mengimbau masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan.

"Berdamai bukan menyerah tetapi kita harus beradaptasi untuk mengubah pola hidup kita dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, yang benar yang berdisiplin ini yang kita sebut sebagai pola kehidupan yang baru," ujar Yuri.

Ia mengatakan sudah banyak masyarakat yang terkena dampak dari COVID-19. Dia juga meminta masyarakat mengubah cara berpikir yang baru dengan bersikap produktif dan tetap aman dalam masa pandemi COVID-19.

"Oleh karena itu sekarang harus kita mulai berubah dengan cara berpikir yang baru dengan bersikap yang baru yaitu kita harus produktif dan aman dari COVID-19," tutur Yuri.

Yuri pun menegaskan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya seperti yang telah dianjurkan oleh pemerintah‎. ‎Inilah yang dimaksud pemerintah dengan ‘berdamai’.

“WHO sudah merilis bahwa virus ini tidak akan lenyap dalam waktu singkat dari muka bumi. Ini masalah yang menimpa seluruh negara di dunia,” katanya.

Dengan demikian, Yuri mengatakan masyarakat untuk dapat terbiasa hidup berdampingan dengan virus yang berasal dari Tiongkok tersebut.

“Saatnya untuk mulai mengubah prilaku kita untuk hidup di dalam kondisi yang masih terancam dengan keberadaan Covid-19,” ungkapnya.

Di pihak lain, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia.

Gugus Tugas mencatat, ada penambahan 13 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam periode 15 - 16 Mei 2020. Total, ada 1.089 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia.

Saat ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas laboratorium untuk tes terkait Covid-19. Hingga saat ini, ada 61 laboratorium yang digunakan untuk pengujian dengan metode real time PCR test.

Selain itu, ada 10 laboratorium yang dimanfaatkan untuk melakukan tes cepat molekuler.

Halaman :

Berita Lainnya

Index