HARIANRIAU.CO - Kawanan gajah liar yang sebelumnya masuk ke pemukiman warga di desa Semunai, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, saat ini masih bertahan di sekitaran Pusat Latihan Gajah ( PLG) Sebanga Sialang Rimbun. Meski memang upaya penggiringan telah dilakukan oleh tim gabungan.
Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam (KSDA) Wilayah II Balai Besar KSDA Riau, Heru Sumantoro menjelaskan upaya penggiringan 14 ekor gajah liar itu telah dilaksanakan sejak kemarin, Rabu (5/8) saat kawanan satwa berbadan tambun itu memasuki pemukiman warga di desa Semunai.
"Saat ini sudah menuju kantong gajah Giam Siak Kecil (GSK). Tapi memang kawanan ini masih bertahan di kawasan konservasi Pusat Pelatihan Gajah (PLG) yang kita miliki," kata Heru, Kamis (6/8).
Ia mengatakan, di sekitaran kawasan konservasi itu memang mayoritas lahan adalah semak belukar dan kebun.
"Dalam penggiringan temen- teman tidak menggunakan petasan, hanya bermodal teriakan saja. Kawanan ini sudah terbiasa dengan teriakan saja," ucap Heru.
Hingga saat ini Heru mengatakan belum akan menggunakan gajah jinak dalam penggiringan 14 ekor gajah liar itu. Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan dan penghalauan.
"Biasanya balik lagi ke GSK kalau kita halau terus. Saat ini kita masih lakukan pemantauan," jelasnya.
Sebelumnya 14 ekor gajah liar ini memasuki pemukiman warga di Desa Semunai, Kecamatan Pinggir, Bengkalis. Dimana jarak dengan pemukiman warga sangat dekat sehingga saat itu pihaknya dan rombongan dari Rimba Satwa Foundation (RSF), pihak kepolisian, Manggala Agni, serta masyarakat berupaya menggiring kawanan gajah liar tersebut menuju perkebunan sawit PT ADEI dan mengarah kembali ke GSK. Kawanan gajah ini diketahui berasal dari GSK yang merupakan salah satu kantong gajah di Riau. (MCR)
.jpeg)
