Megawati Gerah Dituduh Komunis: Setelah Wapres, Kok Saya Bisa Jadi Presiden

Megawati Gerah Dituduh Komunis: Setelah Wapres, Kok Saya Bisa Jadi Presiden
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri

HARIANRIAU.CO - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tampaknya sudah gerah dengan tudingan komunis yang sering dialamatkan kepada partainya.

Megawati membantah hal itu dengan menyebut partainya adalah nasionalis, meski begitu dia sudah tak heran dengan isu tersebut karena sudah sering dicap komunis sejak zaman ayahnya, Soekarno menjabat sebagai presiden pertama Indonesia.

"Kita ini Partai Nasionalis. Semua inspirasinya datang dari proklamator kita yang orang boleh saja gak senang, malah Bung Karno pernah sementara waktu dibilang komunis, saya anaknya dibilang komunis, saya kalem saja. Lho aneh enggak," kata Megawati dalam pidato di pembukaan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP gelombang dua secara virtual, Rabu (26/8/2020).

Megawati lalu bercerita bahwa dirinya pernah diperiksa oleh tentara karena dituding PKI di zaman presiden Soeharto namun tetap aman dari sweeping PKI.

"Saya pertama kali jadi itu zaman Pak Harto, jadi saya kena screening tentara. Kenapa saya bisa lewat. Jadi entengnya yang screening saya itu dong yang PKI kalau saya PKI, karena dia yang meloloskan, bukan saya minta," lanjutnya.

Kemudian, dia menyebut jika dirinya PKI mengapa bisa terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat selama tiga periode sejak tahun 1986 dan menjadi presiden RI kelima dalam Sidang Istimewa MPR 1999.

"Saya ini dijadikan anggota DPR 3 kali, berarti 15 tahun, dipotong dua tahun karena saya jadi wapres. Kedua, kok saya bisa jadi wapres. Setelah jadi wapres, kok saya bisa jadi presiden," lanjutnya.

"Tapi orang yang enggak senang selalu bilang saya PKI. Pak Jokowi dibilang PKI. Nalarnya itu ke mana?" imbuh Megawati.

Megawati menilai jika ada orang yang tidak senang dengan kepemimpinan presiden seharusnya dilakukan dengan mekanisme yang benar, bukan dengan memainkan isu yang tidak terbukti kebenarannya, sebab presiden sudah jelas dipilih oleh rakyat melalui Pemilu yang demokratis.


sumber: suara.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index