HARIANRIAU.CO - Sekjen MUI Anwar Abbas bercerita tentang MUI yang kini bak kapal dan tiba-tiba dihantam gelombang besar. Apa maksudnya?
"MUI sekarang ini ibarat kapal yang sedang berlayar di tengah lautan luas lalu tiba-tiba dilanda badai dan gelombang besar. Berbagai macam hantaman datang menimpa dirinya, baik dari kiri atau kanan, dari depan dan/atau belakang," kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Rabu (9/9/2020).
Anwar Abbas, sebagaimana dilaporkan detik.com, yakin MUI bisa melewati hantaman ini andai masih sadar siapa dan apa tugas MUI. Selama firman-firman Tuhan dan sabda-sabda Rasul masih menggema di telinga dan semangat serta tekad yang kuat untuk membela umat dan bangsa masih ada di dalam dada, insyaallah, kata Anwar, pertolongan Tuhan akan datang.
"Untuk itu, mari kita kobarkan terus semangat kita dan kita perbarui-perbarui iman dan tekad kita. Kita harus tahu dan sadar bahwa musuh kita tidak akan pernah mati selama setan dan hawa nafsu di dunia ini masih ada," kata Anwar Abbas.
"Untuk itu, kita harus selalu waspada sambil kita terus bekerja dengan tekun dan ikhlas mengemban misi bagi meraih cita-cita," imbuh dia.
Anwar menyebut MUI ingin membuat negeri ini maju, adil, dan beradab. MUI bercita-cita Indonesia bisa menjadi negeri yang disebut dalam kitab suci Al-Qur'an, yaitu menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur.
"Karena di dalam negeri yang seperti itulah kita akan bisa hidup dengan aman tentram, damai dan bahagia di mana kita akan bisa merasakan hidup ini sebagai sesuatu yang indah yang merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Anwar.
"Dan MUI seperti kita ketahui sedang berada di jalur itu untuk berjuang bagi mewujudkannya. Tidak mudah memang. Tapi kita berharap mudah-mudahan Allah SWT menunjuki dan meridhoi perjuangan kita agar apa yang selama ini telah menjadi azam dan cita-cita kita akhirnya benar-benar bisa terwujud menjadi nyata," ucap Anwar Abbas.
.jpeg)
