Kampanye Buat Kerumunan, Warganet: yang Nggak Boleh Tukang Angkringan

Kampanye Buat Kerumunan, Warganet: yang Nggak Boleh Tukang Angkringan
Tangkapan layar video viral di medsos. (Twitter/@Firman78037840)
Tangkapan layar video viral di medsos. (Twitter/@Firman78037840)


"Yang seperti ini bagaimana ceritanya?" tulis pemilik akun @Firman78037840, Sabtu (03/10/2020).

Pertanyaan tersebut ia sampaikan kepada KPU, Bawaslu, Kemenkes, Mahfud MD hingga Satgas penanganan Covid-19.

Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat ribuan massa tengah berjubel-jubel sambil berjoget menikmati pertunjukan konser musik.

Ribuan orang di yang berada di lapangan terbuka itu pun nampak tidak mengenakan masker dan jaga jarak.

Diduga kejadian tersebut berlangsung di Wakatobi, Sulawesi Utara karena sejumlah orang yang terekam kamera terlihat memakai kaos "2020 Ganti Bupati Wakatobi".

Konser musik yang membuat geram warga pengguna Twitter itu pun langsung mendapat banyak kecaman dari warganet.

"Help help , semua sudah lelah, tolong diskualifikasi untuk efek jera. Calon yang mengadakan kerumunan dan tidak kreatif dalam kampanye, tidak pantas jadi pemimpin, terutama di masa-masa krisis," protes akun @Hespri***

"Deklarasi, kampanye dan pilkada, gak apa-apa, boleh banget. Dianjurkan malah. Sama cafe dan tempat hiburan malam gak apa-apa. Yang gak boleh tuh penjual angkringan, pecel lele, gerobakan di pinggir jalan, gak boleh itu. Tukang Minuman kaki lima, pedagang rokok. Itu gak boleh," timpal @heryS***


Sementara itu pemilik akun @AnggaBM*** memberi pencerahan atas viralnya video kerumunan massa akibat Pilkada tersebut.

"Ini kejadian 6 September lalu, kebetulan daerah ini zona hijau dan nihil covid. Ini bukan kampanye tapi saat deklarasi paslon. Yah walaupun tetap salah mengumpulkan massa yang besar. Beberapa Minggu sebelumnya juga paslon petahana melakukan hal yang sama," ungkpanya.

Selengkapnya di sini.


Sumber: suara.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index