Pemerintah Upayakan Percepatan Produksi Alat Tes PCR dalam Negeri

Pemerintah Upayakan Percepatan Produksi Alat Tes PCR dalam Negeri
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

HARIANRIAU.CO - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah mengupayakan percepatan produksi alat rapid dan tes PCR dalam negeri.

Disampaikan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Bio Farma secara khusus mendapat tugas itu.

"BPPT dan Bio Farma silakan menyusun list apa saja yang dibutuhkan dan impor produk apa saja yang kita batasi," kata Luhut.

Lebih lanjut, ia meminta kapasitas produksi domestik dapat diutamakan terserap terlebih dulu. Apabila produksi dalam negeri sudah tidak mencukupi, baru impor dilakukan.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga meminta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mendorong agar industri-industri dalam negeri juga mulai masuk dalam sektor farmasi.

Sementara itu, Agus mengungkapkan, saat ini kapasitas produksi alat tes PCR Bio Farma sudah mencapai 1,5 juta per bulan dan masih bisa ditingkatkan hingga 3,5 juta per bulan. Yang menjadi perhatian adalah stok reagennya.

"Reagen ini saya minta Pak Honesti (Dirut Bio Farma Honesti Basyir, Red) untuk juga produksi dalam negeri," kata Agus.

Dijelaskan, reagen merupakan senyawa yang diperlukan untuk melakukan ekstraksi pada proses pengecekan spesimen. Reagen berisi sejumlah senyawa kimia untuk mendeteksi SARS-CoV-2, virus penyebab penyakit Covid-19.

Kepala BPPT Hammam Riza menyebutkan, BPPT telah mampu meningkatkan produksi tes rapid hingga lebih dari 2 juta alat per bulan. Dengan asumsi kebutuhan yang proyeksinya 6 juta per bulan dengan perkiraan 200 tes per hari kali 30 hari.

Halaman :

Berita Lainnya

Index