Sentil Eks Pejabat Terkait Aksi Tolak UU Ciptaker, Luhut: Anda Berdosa Melakukan Ini Semua!

Sentil Eks Pejabat Terkait Aksi Tolak UU Ciptaker, Luhut: Anda Berdosa Melakukan Ini Semua!
Luhut Binsar Pandjaitan

HARIANRIAU.CO - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyentil mantan pejabat tinggi yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) hingga memancing aksi demonstrasi.

Luhut menyarankan mereka membaca isinya terlebih dahulu sebelum berkomentar.

"Pemimpin-pemimpin itu yang merasa dirinya pemimpin, mantan pejabat tinggi, baca dengan baik-baik. Anda berdosa melakukan ini semua!" kata dia dalam wawancara di Metro TV, Kamis (15/10/2020).

Luhut menegaskan bahwa ancaman pandemi COVID-19 ini adalah nyawa. Sementara demonstrasi yang terjadi rawan menyebabkan penularan virus Corona.

Untuk itu dirinya meminta mantan pejabat tinggi negara tersebut menahan birahi politiknya agar tak mempertaruhkan nyawa orang lain.

"Sekarang ini masalahnya adalah masalah kemanusiaan yang penting. Yang punya berkali-kali saya bilang birahi-birahi politik tahan dulu deh. Tunggulah sampai ini bagus. Tidak ada maksud apa-apa, karena tadi laporan Polda sudah jelas berapa banyak yang kena COVID akibat demonstrasi, mau ditambahin lagi? Anda tahu nggak berapa orang yang mati akibat gara-gara (virus Corona) itu? Padahal belum baca omnibus law, baca dulu deh," tegas Luhut.

Mantan Menkopolhukam itu menyayangkan bila akibat birahi politik pihak-pihak tertentu menyebabkan nyawa manusia menjadi korbannya, dalam hal ini akibat ancaman tertular virus Corona.

"Kalau nyawa yang meninggal, keluarga yang mati akibat birahi politik kita, akibat kebodohan kita para petinggi-petinggi ini, kan sedih. Ya ditahan lah," tambahnya.

Sebelumnya, Tim Cyber Bareskrim Polri menangkap 8 orang dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Polri menyebut penangkapan itu terkait demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang berakhir ricuh.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono merinci identitas 8 orang tersebut. Awi menyebut 4 orang berasal dari KAMI Medan dan 4 orang dari KAMI Jakarta.


Sumber: detik.com
 

Halaman :

Berita Lainnya

Index