Abu Janda Minta Mahfud Sikat HRS, Jangan Kalah Berani Sama Nikita Mirzani

Abu Janda Minta Mahfud Sikat HRS, Jangan Kalah Berani Sama Nikita Mirzani
Abu Janda

HARIANRIAU.CO - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menyebut Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) telah merendahkan martabat negara dan aparat.

"Wibawa negara ini sedang diuji oleh segelintir oknum turunan Arab bergamis yang kerap merendahkan martabat negara dan merendahkan wibawa aparat," ucapnya dalam video yang diposting di akun Twitter @permadiaktivis1, Minggu (15/11).

Abu Janda menagih janji Menkopolhukam Mahfud MD yang menyatakan akan sikat penjembut HRS jika melakukan pengrusakan.

"Yang terhormat Pak Mahfud MD. Bapak bilang kalau penjemput Rizieq buat kerusakan akan kita sikat. Nuwunsewu pak. Bandara sudah rusak pak. Kapan bapak mau sikat?," tanya Abu Janda sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id.

Ia meminta Mahfud MD untuk bersikap tegas, jangan kalah sama Nikita Mirzani yang berani melawan HRS dan pendukungnya.

"Maaf saya pengagum bapak, tapi bapak jangan kalah berani sama Nikita Mirzani pak," pinta Abu Janda.

Ia juga meminta aparat kepolisian untuk tidak mendiamkan penghinaan yang dilakukan oleh HRS.

"Yang terhormat bapak-bapak aparat, sampai kapan bapak-bapak mau mendiamkan oknum turunan Arab ini menghina dan merendahkan wibawa korps pak," ujarnya.

Ia juga meminta kepada Presiden Jokowi untuk tidak berdiam diri melihat ulah ormas radikal.

"Yang terhormat pak Jokowi, saya pendukung bapak, tapi maaf pak, jangan diam saja sama ormas radikal intoleran yang seenak-enaknya menghina bapak," ucapnya.

"Tolong pak, negara dan aparat jangan sampai kalah oleh kelompok Islam radikal dan ormas intoleran pak," sambungnya.

Abu Janda mengaku tidak rela jika Indonesia diobok-obok oleh pendatang dari Arab.

"Ini Indonesia pak. Bukan Irak, bukan Suriah. Kita penduduk asli jangan sampai diobok-obok oleh pendatang oknum turunan Arab modal gamis sorban yang sok mau ngatur-ngatur bagaimana bapak-bapak menjalankan negara ini. Bukankah katanya NKRI harga mati pak?," pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index