Pasien Sembuh dari COVID-19 di Tanjungpinang Bertambah 17 Orang

Pasien Sembuh dari COVID-19 di Tanjungpinang Bertambah 17 Orang

HARIANRIAU.CO - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau mencatat jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 bertambah 17 orang sehingga menjadi 860 orang.

Wali Kota Tanjungpinang Rahma mengatakan, jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 terus bertambah setiap hari, namun warga yang terkonfirmasi COVID-19 juga bertambah.

"Hari ini ada penambahan tujuh kasus baru COVID-19. Total jumlah pasien COVID-19 di daerah tersebut sebanyak 1030 orang," katanya. Senin,(14/12).

Dari 1030 orang tersebut, kata dia sebanyak 245 orang di antaranya tidak pernah ke luar daerah dan tidak pernah kontak erat dengan pasien COVID-19.

"Empat dari tujuh kasus baru hari ini tidak pernah ke luar kota dan tidak pernah kontak dengan pasien COVID-19," ucapnya.

Sementara jumlah pasien yang tertular COVID-19 setelah melakukan perjalanan ke luar daerah sebanyak 138 orang setelah bertambah satu orang.

Jumlah pasien yang tertular akibat kontak erat dengan pasien COVID-19 mencapai 647 orang. 

"Ada penambahan dua kasus baru hari ini yang disebabkan kontak erat dengan pasien COVID-19," tuturnya.

Lagi dikatakannya, "Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa ada orang-orang tertular COVID-19 namun tidak memiliki gejala sehingga beraktivitas seperti biasa," ucapnya.

Rahma menjelaskan dari 1030 orang total pasien COVID-19 di Tanjungpinang, sebanyak 483 orang bergejala, sedangkan 547 orang tidak bergejala.

Sementara jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 150 orang. Saat ini 65 orang pasien dirawat di rumah sakit, 19 orang menjalani karantina terpadu dan 66 orang isolasi mandiri.Total jumlah pasien yang meninggal dunia sebanyak 20 orang.

Ia mengajak seluruh masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan ini harus selalu dilakukan pada saat berinteraksi dengan keluarga yang tidak tinggal serumah, teman rumah ataupun di tempat kerja, sehingga klaster keluarga dan klaster tempat kerja bisa dicegah bersama-sama. 

"Protokol kesehatan yang senantiasa harus dilakukan adalah memakai masker, menjaga jarak (tidak bersalaman) dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin," tuturnya.

DISKOMINFO/FIO

Halaman :

Berita Lainnya

Index