HARIANRIAU.CO - Kehadiran Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno ke Istana Negara pada sore nanti sebatas untuk memenuhi undangan. Bukan menerima tawaran untuk menjadi pembantu presiden.
Begitu keyakinan Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN) Arief Poyuono menanggapi kabar bahwa Sandi menjadi salah satu nama yang masuk dalam kabinet.
"Saya enggak yakin Sandiaga mau (jadi menteri), karena kan dia orangnya komit dengan ucapannya, dari awal sudah nolak," ujarnya, Selasa (22/12).
"Ya kalau diundang datang, kalau jadi menteri dia berlawanan dengan dirinya sendiri," tegas Arief.
Ketua umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu yakin Sandi merupakan orang cerdas yang konsisten dengan pernyataannya.
Arief mengaku kenal dekat dengan sosok dan karakter Sandi sebagai orang yang profesional, mampu mengukur diri, dan kapasitasnya. Sehingga tawaran menjadi menteri bakal diukur dengan tingkat kemampuannya.
"Dia bisa mengukur diri, enggak kayak yang lainnya enggak bisa ngukur diri. Enggak mampu terima saja itu diusulin. Sandiaga mampu mengukur diri sangat profesional dia," ucapnya.
"Jadi enggak bakalan dia terima," demikian Arief Poyuono.
sumber: rmol
.jpeg)
