Duterte: Tidak Ada Vaksin, Tentara AS Tidak Boleh Tinggal Di Sini

Duterte: Tidak Ada Vaksin, Tentara AS Tidak Boleh Tinggal Di Sini
Presiden Filipina Rodrigo Duterte

HARIANRIAU.CO - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan segera mengakhiri Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA), kecuali Amerika Serikat (AS) dapat membberi vaksin Covid-19.

Berbicara dalam pertemuan di Malacanang pada Sabtu (26/12), Duterte mencatat VFA berada di ambang penghentikan, dan pasukan AS harus meninggalkan Filipina kecuali dia mengizinkan mereka untuk tinggal.

"Jika mereka tidak mampu memberikan minimal 20 juta vaksin, lebih baik mereka keluar. Tidak ada vaksin, tidak tinggal di sini," kata Duterte, seperti dikutip dari Inquirer.

Carlito Galvez Jr. yang bertanggung jawab atas program vaksinasi nasional mengatakan Filipina akan memperoleh vaksin setelah kesepakatan dengan Pfizer dan Novovax ditandatangani pada Januari.

Duterte meminta Galvez untuk tidak terpaku pada vaksin yang dikembangkan oleh AS, dan membeli apa yang tersedia karena situasi darurat.

Lebih lanjut, Duterte juga meminta Direktur Jenderal Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Filipina, Dr Eric Domingo untuk tidak menunda persetujuan vaksin yang sudah melewati regulator pemerintah AS dan Inggris.

Tetapi Domingo sendiri menyoroti stabilitas vaksin di iklim Filipina dan efektivitasnya untuk orang Rusia.

Sementara itu, Duterte sendiri sudah memerintahkan penghentian VFA awal tahun ini, tetapi menangguhkan hitung mundur enam bulan sebelum perjanjian militer berakhir.

Kesepakatan itu mengizinkan tentara Amerika untuk mengadakan latihan militer di Filipina. 

sumber: RMOL.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index