HARIANRIAU.CO, JAKARTA - Wasekjen MUI Tengku Zulkarnaen merasa sangat kecewa dengan tak ada lagi peringatan untuk mengenang korban PKI. G30S PKI dinilai sebagai pemberontakan, banyak jenderal dan ulama yang dibunuh dan itu bukan sekedar perebutan jabatan.
"Pemberontakan PKI tidak hanya terjadi tahun 1965. tetapi jauh sebelumnya di tahun 1946 pun terjadi pembunuhan massal oleh PKI, terutama di wilayah Sumatera, banyak keluarga kesultanan yang muslim dibunuh oleh PKI," jelas dia kepada Republika.co.id, Sabtu (1/10).
Bukan sekadar kabar burung, karena keluarga Tengku juga pernah menjadi korban kekejian PKI. Kakeknya yang seorang dokter meninggal karena dibunuh PKI Maret Tahun 1946.
Mayoritas Indonesia berpenduduk Muslim, korban terbanyak pun terjadi di kalangan umat Muslim. Termasuk pergerakan politik oleh umat Muslim melalui Masyumi yang dibubarkan tetapi tahun 1955 PKI berada di posisi keempat dalam pemungutan suara dan dibiarkan tetap ada. "Bung Karno membubarkan partai Masyumi dan mempertahankan PKI di pemilu 1955," jelas dia.
Tengku yang khawatir ideologi PKI masih terdapat di Indonesia mengajak ulama untuk terus berkonsolidasi untuk melawan mereka. Masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup pintar, untuk tidak mudah dihasut dan tetap berpegang pada ajaran Islam. (ROI)
MUI Kecewa Pemerintah tak Lagi Peringati G30S PKI
Redaksi
Sabtu, 01 Oktober 2016 - 15:51:37 WIB
Pilihan Redaksi
Index5 Rekomendasi Sepatu Lari Saucony Terbaik, Beli di Blibli agar Lebih Hemat
Harga Terbaru HP Infinix Note 30 Pro pada November 2023
Manfaat Kulit Kayu Manis untuk Kesehatan
4 Zodiak Ini Punya Inner Beauty Menonjol
Honda HR-V Termahal Sekarang Dijual Segini
Bangunan Rest Area Tol Pekanbaru - Bangkinang Bernuansa Melayu
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Dunia
Tembus Rp 100 Juta! Ini PNS yang Bakal Dapat THR Terbesar Se-Indonesia
Selasa, 12 Maret 2024 - 21:11:37 Wib Dunia
Syiar Budaya Islam: Inovasi Digital Kementerian Agama RI dalam Menyiarkan dan Melestarikan Budaya Islam
Jumat, 08 Maret 2024 - 15:00:48 Wib Dunia