Kerusuhan Pecah di Chili Gara-gara Polisi Tembak Mati Tukang Sulap Jalanan

Kerusuhan Pecah di Chili Gara-gara Polisi Tembak Mati Tukang Sulap Jalanan
Kerusuhan Pecah di Chili Gara-gara Polisi Tembak Mati Tukang Sulap Jalanan

HARIANRIAU.CO - Penembakan itu terjadi pada hari Jumat (5/2/2021) di Panguipulli, sebuah resor tepi danau yang populer sekitar 800 km di selatan ibu kota Santiago, mendorong ratusan orang protes turun ke jalan.

Beberapa pengunjuk rasa mendirikan barikade yang terbakar dan melemparkan batu ke arah polisi, sementara gedung-gedung umum, termasuk markas kota, dibakar.

Menurut pejabat berwenang, polisi Chili telah menahan petugas yang terlibat dalam penembakan itu sementara penyelidikan mereka berlanjut.

Sementara Menteri Dalam Negeri Rodrigo Delgado, yang mengumpulkan stafnya pada hari Sabtu untuk membahas situasi tersebut, mengutuk pembakaran dan berjanji keadilan akan diberikan dalam kasus penembakan tersebut.

Pemerintah Chili telah memerintahkan polisi untuk menyerahkan semua catatan insiden tersebut ke Kementerian Publik, yang telah meluncurkan penyelidikan.

Protes yang lebih luas sejak akhir 2019 telah menempatkan pasukan polisi Carabinero negara itu di bawah pengawasan ketat, dengan kelompok pengawas lokal dan internasional menuduh penggunaan kekuatan yang berlebihan dan pelanggaran hak asasi manusia.

Penembakan itu terjadi setelah pemain sulap itu disebut menolak untuk bekerja sama saat diperiksa dua polisi, demikian laporan kantor berita AFP seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (7/2/2021).

Tidak dijelaskan pesulap itu diperiksa dalam perkara apa, namun kejadian itu mengakibatkan perselisihan yang berakhir dengan salah satu agen menembaki seniman jalanan tersebut. Kejadiannya terekam video dan beredar luas di media sosial hingga memicu protes massa.

“Kami menyesali kehilangan pemain sulap muda ini. Saya berharap keadilan ditegakkan, "Ricardo Valdivia, walikota Panguipulli, mengatakan kepada Radio Cooperativa.

Penduduk Santiago menggedor panci dan wajan dengan marah atas penembakan itu, sementara warga Chili menggunakan media sosial untuk menyerukan reformasi dan mengutuk apa yang terjadi.

sumber antvklik.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index