Gara-gara Dituding Dalang Kudeta AHY, Moeldoko Malah Dapat 1 Persen, AHY Stagnan

Gara-gara Dituding Dalang Kudeta AHY, Moeldoko Malah Dapat 1 Persen, AHY Stagnan
Moeldoko

HARIANRIAU.CO -  Isu kudeta yang dihembuskan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyeret Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Moeldoko dituding sebagai dalang di balik upaya penggulingan terhadap AHY.

Sejak isu itu berhembus, nama Moeldoko langsung mencuat ke permukaan dan banyak diperbincangkan publik.

Hal itu berbanding lurus dengan meningkatnya elektabilitas mantan Panglima TNI era Presiden SBY tersebut.

Itu sebagaimana hasil survei terbaru NEW INDONESIA Research & Consulting yang dirilis pada Minggu (7/2/2021).

Dari tiga kali survei yang digelar, elektabilitas Moeldoko terus meningkat, kendati masih jauh tertinggal ketimbang AHY.

Pada Juni 2020, Moeldoko mendapat dukungan 0,2 persen dan meningkat menjadi 0,4 persen pada Oktober 2020.

Kini, tingkat keterpilihan Moeldoko mencapai 1,0 persen.

Hal ini berbanding terbalik dengan AHY yang tingkat elektabilitasnya malah cenderung stagnan.

Pada Juni 2020, AHY mendapat dukungan 2,7 persen dan lalu turun 2,3 persen pada Oktober 2020.

Dalam survei terbaru bulan ini, elektabilitas putra sulung SBY itu hanya di angka 2,5 persen saja.

Kondisi AHY ini berbanding terbalik dengan Partai Demokrat yang malah meningkat.

Dalam survei tersebut, elektabilitas Partai Demokrat melejit menjadi 8,2 persen.

Padahal pada survei Juni 2020, tingkat keterpilihan partai berlambang bintang mercy itu anjlok di angka 3,8 persen.

Sedangkan pada survei Oktober 2020, makin anjlok di angka 3,2 persen.

Melejitnya elektabilitas Partai Demokrat ini tak dipungkiri terjadi setelah AHY menghembuskan isu kudeta terhadap dirinya.

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam keterangannya, Minggu (7/2/2021).

“Naiknya isu kudeta terhadap kepemimpinan Demokrat bisa jadi upaya untuk terus mendulang elektabilitas,” ungkap Andreas.

Elektabilitas AHY itu bahkan disalip Menteri Sosial Tri Rismaharini yang melejit dua kali lipat.

Mantan Wali Kota Surabaya itu memiliki tingkat keterpilihan hanya sebesar 1,6 persen pada Juni 2020.

Bahkan elektabilitas Risma juga sempat mengalami penurunan pada survei Oktober 2020 dengan 1,4 persen.

Di bawah AHY, ada Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha 1,8 persen jadi 2,1 persen.

Lalu Menteri BUMN Erick Thohir 1,3 persen naik jadi 1,5 persen dan Menko Polhukam Mahfud MD 1,1 persen jadi 1,3 persen.

Selanjutnya, Ketua DPR Puan Maharani 0,8 persen naik jadi 1,1 persen.

Disusul Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 1,0 persen, dan Kepala KSP Moeldoko 1,0 persen.

Survei NEW INDONESIA Research & Consulting digelar pada 20-31 Januari 2021 dengan sambungan telepon.

Sebanyak 1200 orang responden dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Margin of error plus minus 2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber pojoksatu.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index