Jenderal Min Dan Jenderal Moeldoko Pernah Salam Komando

Jenderal Min Dan Jenderal Moeldoko Pernah Salam Komando
Mengenakan seragam militer, Moeldoko dan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Senior General Min Aung Hlaing, salam komando. Foto tahun 2014 saat Moe

HARIANRIAU.CO - Manuver Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mencaplok Partai Demokrat jadi gunjingan netizen. Foto Moeldoko yang pernah berpose bareng pimpinan kudeta di Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing dipajang di linimasa Twitter. Keduanya dijuluki jenderal kudeta.

Respons warganet terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Deli Serdang, macam-macam. Ada yang menyindir halus, ada yang mengritik, tak sedikit yang mengecam.

Salah satu bentuk sindiran terhadap Moeldoko itu diungkapkan dengan mengunggah foto lama Moeldoko saat menjadi Panglima TNI dengan Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Dalam foto tersebut, kedua jenderal mengenakan seragam militer lengkap. Bintang empat di pundak, dan berbagai pin penghargaan tertempel di dada.

Moeldoko mengenakan seragam warna hijau tua, sementara Aung Hlaing mengenakan seragam warna krem dengan dasi warna hitam.

Keduanya berpose salam komando dengan sama-sama tersenyum lebar. Foto itu diambil saat Aung Hlaing berkunjung ke Mabes TNI Cilangkap pertengahan Februari 2014. Saat itu, Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI.

Peneliti kebijakan strategis and militer di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Evan A Laksmana yang ikut mengunggah foto tersebut. “Kisah dua kudeta?” cuit @EvanLaksmana, dalam Bahasa Inggris.

Bukan hanya Evan yang mengunggah foto tersebut. Akun @purikp juga mengunggah foto tersebut. “Salah satu keahlian jenderal-jenderal Asia Tenggara setelah berbintang empat: kudeta skala nasional dan skala partai,” kicaunya sambil tersenyum.

Akun @sirianagde menjelaskan foto tersebut. “Baju krem adalah Jenderal Min Aung yang lakukan kudeta di Myanmar. Sebelahnya adalah Jend Moeldoko. Anda bisa teruskan ceritanya sendiri,” ujarnya.

Ketum Pro Demokrasi, Iwan Sumule ikutan memajang foto tersebut di linimasa Twitternya. Dia bilang, Moeldoko tampak akrab dan kompak dalam foto bersama Jenderal Min Aung yang lakukan kudeta di Myanmar. Jenderal Min Aung benar-benar jadi inspirator.

“Tapi, Jenderal Min Aung lebih hebat dikit, karena kudeta Kepala Negara, sedang Jenderal Moeldoko kudeta Ketum Partai. Iya gak?” kicaunya di akun @ketumprodem.

Cuitan tersebut mendapat banyak tanggapan. Akun @arfanadibh sedih melihat kelakuan Moeldoko. Ia membandingkan para jenderal lain yang berkeringat membangun partai seperti Edi Sudrajat, Wiranto, Sutiyoso, Prabowo dan SBY.

“Kasihan sekali. Para seniornya bikin partai sendiri. Ini malah rebut partai orang. Bikin malu Istana,” ucapnya.

Menurut @papanedu, sekelas jenderal melakukan kudeta ke negara itu baru bisa dibilang hebat. Kalau cuma maling parpol nggak beda sama preman pasar. “Bahkan lebih terhormat preman pasar,” ujarnya.

Mantan Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemprov DKI Jakarta, Marco Kusumawijaya menilai, kisah dua jenderal yang melakukan kudeta itu membuat demokrasi yang susah payah dibangun ambruk lagi.

“Seorang jenderal di Myanmar dan satu jenderal di RI membuat ASEAN mundur 25 tahun. Apa kita tak berdaya?” kicau @mkusumawijaya.

Untuk diketahui, awal Februari lalu, pemimpin junta militer Aung Hlaing melakukan kudeta militer terhadap Aung San Suu Kyi, yang memenangi hasil pemilu Myanmar secara demokratis, November 2020. Junta militer menolak hasil pemilu tersebut dan menyebut ada kecurangan.

Sementara Moeldoko, Jumat (5/3), didapuk menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil dari KLB di Deli Serdang, Sumatera Utara. Kongres yang dianggap AHY cs sebagai abal-abal itu, dimotori Marzuki Alie dan Jhoni Allen Marbun. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index