Pemilihan Wawako Tanjungpinang Perlu Komunikasi Politik

Pemilihan Wawako Tanjungpinang Perlu Komunikasi Politik

HARIANRIAU.CO - Enam bulan berjalan, Hj. Rahma dilantik menjadi Walikota Tanjungpinang defenitif. Terkait pencalonan Wakil Walikota (Wawako) Tanjungpinang yang akan mendampingi Rahma hingga tahun 2023, Rahma menyampaikan tanggapannya pada saat kegiatan dialog interaktif di RRI. Senin, (08/03).

Rahma menyampaikan bahwa nama-nama bakal calon Wakil Walikota yang diusulkan dari partai pengusung sudah diterima, namun masih ada beberapa berkas dan proses yang harus dilengkapi dan akan dilakukan pembahasan lebih lanjut.

"Saya sudah terima berkas terkait usulan nama bakal calon Wakil Walikota yang akan mendampingi saya hingga 2023 mendatang. Namun dalam menentukan pilihan, tentunya saya harus hati hati dalam mengambil keputusan. Saya ingin siapapun yang mendampingi saya nanti, harus lah orang yang sejalan dengan saya, dan bisa menempatkan diri sebagaimana mestinya, agar proses Pemerintahan dan pembangunan bisa berjalan dengan lancar sesuai RPJMD yang sudah disusun," Harap Rahma.

Terkait berita yang beredar, ada tanggapan bahwa Rahma enggan untuk mencari Wakil Walikota yang akan membantunya menjalankan roda pemerintahan. Namun Rahma pada kesempatan itu dengan tegas membantah berita tersebut, dan Rahma mengatakan membutuhkan Wakil Walikota untuk membantunya.

"Jika ada yang mengatakan saya lebih nyaman sendiri, itu tidak benar. Saya hanya ingin mengulang dimasa Pemerintahan Ayah Syahrul dan saya. Saya bisa menempatkan diri sebagai Wakil Walikota, fokus membantu Walikota, dan mendukung semua kebijakan Walikota. Begitu pula dengan kondisi sekarang, saya ingin Wakil Walikota yang akan dampingi saya nanti harus tulus lahir bathin serta sejalan dalam membantu saya menjalani Roda Pemerintahan," Ujar Rahma.

Rahma menambahkan, terkait pencalonan calon wakil walikota, belum ada peraturan pemerintah yang menjelaskan secara rinci tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis nya.

“Untuk itu saya meminta arahan dari Kementerian Dalam Negeri agar tidak salah dan sesuai aturan”, jelas Rahma.

Dr. Suryadi dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa usulan nama bakal calon Wakil Walikota Tanjungpinang, hendaknya dikomunikasikan terlebih dahulu kepada Walikota Rahma, sebelum di usulkan secara resmi.

"Ibarat jika dalam dalam proses rumah tangga, sebelum dinikahkan tentunya kita harus tahu terlebih dahulu siapa orang yang akan mendampingi kita, agar dikemudian hari bisa selalu harmonis, dan jangan sampai ada istilah kawin paksa. Jika itu terjadi maka roda Pemerintahan tidak akan bisa berjalan baik, karena tidak sesuai keinginan dan tak sejalan," Beber Suryadi.

Hal senada juga disampaikan oleh Hendri Sanopaka yang mengatakan bahwa yang terpenting adalah harus ada komunikasi politik.

"Perlunya duduk bersama antara Walikota dengan Partai Pengusung, kira-kira calon seperti apa yang di inginkan Bu Rahma. Karena ini bukan saja bahas tentang politik, namun dampak kepada masyarakat yang harus difikirkan. Silakan diskusikan, sosok seperti apa yang dirasa cocok berdampingan dengan Rahma. Setelah ditemukan nama calon yang pas, baru diusulkan dan dibahas lebih lanjut di DPRD," Kata Hendri.

Dr. Adji Suradji Muhammad, M.Si juga sependapat dan beliau sepakat bahwa tentu harus ada proses dialogis antara Walikota dengan partai pengusung untuk menentukan siapa nama calon wakil walikota yang diusulkan oleh masing-masing partai.

"Jika benar Komunikasi itu belum maksimal maka mari kita sama-sama maksimalkan dan jangan berdiri di lingkup masing-masing, kami berharap bahwa Ibu Rahma sebagai walikota Tanjungpinang dan partai-partai pengusung bisa menjadi bagian penting untuk melahirkan wakil walikota yang sesuai dengan harapan dan ketersambungan hati untuk menjalani roda pemerintahan," tutup Adji.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Koordinator Program Magister Administrasi Publik Fisip Umrah, Dr Adji Suradji Muhammad, Ketua Stisipol, Endri Sanopaka dan Dosen Umrah, Dr Suryadi.

OPPY

Halaman :

Berita Lainnya

Index