PT Timah memiliki mineral ikutan berupa monasit, zirkon, ilmenit, dan rutil. Di dalam mineral ikutan monasit, jika kembali di pecah, maka akan terdapat mineral radioaktif yakni thorium dan logam tanah jarang.
Perusahaan masih melakukan revalidasi cadangan dari mineral monasit dan mineral yang menjadi bahan pengolahan tanah jarang ini.
Saat ini China masih mendominasi pasar logam tanah jarang. Monopoli China dalam produksi logam tanah jarang tidak hanya memberinya keunggulan strategis atas negara-negara yang sangat bergantung pada komoditas tersebut, seperti AS yang mengimpor 80% logam tanah jarangnya dari China.