Anak Mau Beri Minum Ayah yang Positif Covid, Dicegah oleh Ibunya

Anak Mau Beri Minum Ayah yang Positif Covid, Dicegah oleh Ibunya

HARIANRIAU.CO -  Kisah demi kisah menyedihkan terus bermunculan sejak India mengalami 'tsunami' Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir yang dipicu oleh varian baru virus corona.

Terbaru, seorang gadis di Andhra Pradesh menangis histeris ketika berusaha memberikan minum untuk ayahnya yang tergeletak tanpa daya di luar rumah karantina karena dinyatakan positif Covid-19.

Gadis tersebut patut sedih karena ibunya sendiri mencoba untuk menghalanginya ketika dia mau memberikan minum untuk ayahnya yang dilarang masuk ke rumah oleh warga dan keluarganya.

Pria berusia 50 tahun tersebut sebelumnya diketahui bekerja di Vijaywada. Dia terpaksa pulang ke desanya di Srikakulam pada hari Minggu setelah dinyatakan positif.

Namun sayang, kedatangan ke kampung halamannya sendiri justru mendapat penolakan warga dan keluarganya. Dia tidak diizinkan untuk masuk ke desa, apalagi rumahnya sendiri.

Pria yang tak disebutkan namanya itu terpaksa menjalani karantina di sebuah gubuk reyot yang berada di luar desanya.

Dalam video yang viral, memperlihatkan anak perempuan pria tersebut itu menangis ketika mencoba untuk mengambilkan sebotol air untuk ayahnya.

Ibu kandungnya berusaha mencegah putrinya yang berusia 17 tahun itu karena takut tertular virus corona dari ayahnya.

Pria malang itu tampak hanya bisa terbaring lemah di atas tanah saat putrinya berlari ke arahnya dan menawarkan sebotol air kepadanya.

Warga desa yang merekam kejadian memilukan tersebut sebelumnya mengatakan saat itu tidak ada rumah sakit yang mau menerima pria itu karena sudah penuh.

Karena tidak mendapatkan perawatan yang layak, pria tersebut akhirnya meninggal dunia disaksikan istri dan anak perempuannya.

Warga yakin seluruh keluarga pria itu semuanya positif Covid-19 karena telah berinteraksi dengan pria tersebut.

Insiden tersebut memperlihatkan betapa tsunami Covid-19 di India yang begitu ganas, terutama di desa-desa, bahkan di lingkungan keluarga.

Andhra Pradesh sendiri melaporkan sekitar 20.000 kasus dan 71 kematian dalam sehari. Sejauh ini, negara bagian ini mencatatkan sekitar 1,1 juta kasus.

Halaman :

Berita Lainnya

Index